Daryanto menambahkan, bahwa pada pelaksanaan UN ada kendala teknis namun tgidak berdampak signifikan pada pelaksanaan UN, seperti di SMAN 46 Jakarta saat penggunaan ruang laboratorium tapi bisa diatasi, ada juga siswa membawa telepon genggam ke ruang ujian, padahal itu tidak diperbolehkan sesuai POS UN.
“Sesuai prosedur operasional standar (POS) UN seharusnya siswa tidak boleh membawa telepon genggam ke ruang ujian,” kata Daryanto.
Irjen Kemendikbud, Daryanto berharap para siswa dan pihak sekolah tetap konsisten untuk menjunjung tinggi kejujuran melalui pelaksanaan UN sebagai bagian dari evaluasi hasil belajar.
“Harus konsisten menjunjung tinggi kejujuran saat mengerjakan soal,” kata Daryanto.
Sementara itu, Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Kiki Yuliati mengatakan, terkait adanya isu bocoran kunci jawaban bersama Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) akan menyelusuri, namun, menghimbau kepada peserta ujian untuk tidak mudah percaya adanya bocoran kunci jawaban, dan tetap percaya diri dan kejujuran adalah nomor satu.
“BSNP dan Puspendik akan bekerjasama untuk menyelusuri apakah benar ada bocoran kunci jawaban,” kata Kiki Yuliati.(Ebenezer Sihotang)