Visi poros maritim yang diusung Presiden berasal dari nilai-nilai budaya nusantara. Melalui visi tersebut, diperlukan pembangunan dari berbagai sektor yang saling mengisi dan terintegrasi. Menurut Amich, bukan hanya penyiapan infrastruktur konektivitas antarpulau saja yang dikembangkan oleh pemerintah. Namun, penyiapan sumber daya manusia, pengembangan industri pendukung, serta pelestarian sumber daya kemaritiman juga mengikuti.
Amich juga mengingatkan, menguatnya sentimen kedaerahan dan identitas lokal yang berafiliasi budaya daerah dan nilai-nilai primordial (suku, agama, bahasa) akhir-akhir ini perlu diwaspadai. “Kemampuan mengelola kemajemukan, dan meneguhkan kesatuan dalam kebinekaan dengan semangat kebersamaan, gotong royong dan toleransi menjadi capaian kita dalam pembangunan. Hal itu bisa dicapai melalui jalur kebudayaan,” tuturnya.
Editor: Ebenezer Sihotang