Yang disayangkan, menurut dia, terkesan ada upaya mempersulit dengan berbagai alasan. Padahal, dalam beberapa kali kesempatan, Kakan Kemenag menyampaikan, untuk pencairan BOS tidak lagi harus serentak. Artinya yang sudah lengkap, akan langsung diproses dan dipercepat pencairannya.
“Kalau ini, alasannya Pak Erwin Kelana sebagai Kabid berangkat ke Medan. Sebelumnya, petugas BOS Azhar berada di Medan, ” terang H Ahmad Sanusi.
Ia berharap, kasus ini mendapat perhatian. Sebab, kondisi ini menjadi keluhan sebagian madrasah di Padang Lawas.
Lalu, apa tanggapan pihak Kemenag? Plt Kasi Penmad Erwin Kelana mengaku masih harus konfirmasi dulu ke petugas yang dipercaya mengurus berkas BOS, Azhar. “Saya sedang tugas di luar kota. Saya konfirmasi dulu Azhar,” kata Erwin seraya tidak membantah seharusnya BOS sudah dicairkan.
Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Palas, Amran Hasibuan saat dikonfirmasi mengatakan, yang harus dikedepankan dalam kasus ini hanya kesabaran.
“Sudah disampaikan, sabar… sabar… Harus ada kesabaran. Petugasnya dipanggil ke Medan, ” kata Amran sembari mempersilakan kasus ini dibuka ke publik.
Sementara Plt Kabid Penmad Kemenag Palas Erwin Kelana ketika dikonfirmasi menyatakan sampai saat ini pihaknya tidak ada niat untuk mempersulit pencairan dana Bos.
“Jauh-jauh sebelumnya, pihak Kemenag Palas telah menyampaikan informasi kepada pihak sekolah madrasah yang ada di Kabupaten Padang Lawas supaya segera mempersiapkan lpj penggunaan dana Bos tahun kemarin,”ungkapnya.
Bagi sekolah yang sudah mengantarkan lpj ke kantor Kemenag kata Erwin, pihaknya langsung membawa berkasnya untuk pengusulan pencairan dana bos ke KPPN.
“Namun, bagi pihak sekolah yang tidak mengantarkan lpj terpaksa, tidak kita usulkan pencairannya. Tidak mungkin diusulkan, sebelum ada lpj, nanti ada pemeriksaan lpj itulah sebagai pegangan kita,”ungkapnya menutup.(Tim).