“Ia, kan saya nelpon tidak diangkat angkat, terus saya kerumahnya, karena setiap pagi saya datang untuk membangunkannya kerja, posisi kan dia tinggal sama adiknya, posisi adiknya tidak dirumah,” ucapnya.
Setelah ditelepon tidak di angkat – angkat, D langsung mengecek ke rumah kontrakan Riski.
“Saya mengecek ke rumah, sekitar jam 8 kurang saya sampai disitu ku lihat lampu luarnya hidupkan, kenapa belum bangun, pemikiran saya begitu. Terus ku lihat dari jendela kereta di dalam, kan kubuka tu jendela, jadi ku pikir ketiduran, ku gedor – gedor tak nyaut – nyaut, nah aku lihat dari lubang kunci nya didalam, jadi ku gedor – gedor gitukan biar jatuh, pas kuintip ada bayangan ku lihat seperti menggantung, teruskan masalahnya di kunci, aku tidak punya dan aku minta tolong yang punya kos,” beber D teman baik korban.
D juga meminta kunci serap kepada pemilik kost, namun pemilik kost menjawab tidak ada lagi kunci serapnya. Terus D meyakinkan pemilik kost bahwa dirinya melihat ada yang menggantung di rumah kontrakan tersebut.
“Terus dia dan anaknya ikut ke kontrakan, terus anaknya yang dobrak, nah disitu kejadiannya, kulihat dia begitu,” sambungnya.
Menurut D bahwa sebelum kejadian tidak ada cekcok mulut dengan korban.
“Kalau cekcok mulut tidak ada, karena masih baik – baik, Seninnya itu masih dibilang besok jangan lupa bangunin aku ya, aku gak jadi off karena kerjaan ku ada, si Rut tidak dirumah,” ucap D menirukan ucapan korban.
Kepada awak media D tidak bisa memastikan bahwa kondisi korban sedang keadaan terlilit atau tidak, hanya D memastikan bahwa kondisi korban sudah tergantung di depan pintu.
“Gak ngerti sih aku lihatnya, tapi dia diatas itu, aku minta tolong sama anaknya itu untuk angkat diakan,” ungkapnya.