“Kalau kita mau tambah kapasitas 1.600 lt/detik nilainya sampai Rp1 triliun juga. Jadi yang Rp760 miliar itu pembiayaannya ada dari APBN, ABPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, yang sudah dibagi di kesepakatan kerjasama,” ungkapnya.
“Jadi kita akan membantu masyarakat menyediakan air bersih. Makanya tadi pak Dirjen mengingatkan agar kita serius, termasuk nanti dalam pengelolaannya kalau SPAM sudah selesai dibangun. Misalnya provinsi menyediakan PBD, sedangkan kabupaten kota PDAM-nya,” tambah Gubri.
2018 Bisa Dinikmati
Sementara itu, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Sri Hartoyo, mengatakan, SPAM yang mulai dikerjakan tahun ini adalah upaya Pemerintah Provinsi Riau bersama Kementerian PUPR dan ketiga Pemerintah Kabupaten/Kota, yang terletak di wilayah pesisir Riau yang secara sinergik akan mewujudkan pelayanan air minum yang layak bagi masyarakat di ketiga wilayah tersebut.
“Sesuai dengan amanah Undang-undang dasar, yang menyebutkan bahwa bumi dan air adalah milik negara yang digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Penyediaan air minum yang layak di Provinsi Riau menjadi tanggungjawab kita semua baik pemerintah, masyarakat, maupun peran serta swasta dalam rangka upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Hartoyo.
“Dimana pada akhir tahun 2019 dimana diharapkan 100% masyarakat Riau dapat mengakses layanan air minum yang layak. SPAM Regional Durolis adalah salah satu skenario pengembangan air minum regional yang akan dikembangkan di seluruh wilayah Provinsi Riau,” tambahnya.
Mulai tahun 2017 ini, SPAM akan melayani di 6 Kecamatan di Kota Dumai (Dumai Kota, Dumai Barat, Dumai Timur, Dumai Selatan), 4 Kecamatan di Rokan Hilir (TP TJ Melawan, Bangko, Rimba Melintang, Batu Hampar, Bangko Pusako) dan 2 Kecamatan di Bengkalis (Mandau, Pinggir) dengan masing-masing jumlah sambungan Rumah (SR) yang akan terbangun di Dumai 15.000 SR, Rokan Hilir 10.000 SR, Bengkalis 15.000 SR.