Ditegaskan Kasad, tugas Dispenad di masa yang akan datang juga tidak semakin ringan dengan tiada hentinya perkembangan serta inovasi media sosial dan media massa yang sudah menjadi kebutuhan pokok setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Penyebaran berita dan informasi palsu serta ujaran kebencian menjadi wabah yang dapat menimbulkan kerawanan sosial jika tidak diantisipasi dengan baik.
“Untuk menghadapi hal tersebut, Dispenad sebagai penyokong fungsi penerangan harus meningkatkan kapasitasnya agar mampu menguasai ruang publik melalui kemandirian informasi. Hal ini diwujudkan dengan kemampuan membangun hubungan yang kuat dengan media,” tegas Kasad.
Diungkapkan Jenderal TNI Mulyono, masih adanya berbagai bentuk pelanggaran yang dilakukan oknum prajurit dan PNS TNI AD, hendaknya menjadi cambuk bagi Disbintalad untuk menemukan formulasi teknik dan metoda yang tepat untuk membina mental prajurit dan PNS TNI AD yang kekinian. Pesatnya perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan masuknya berbagai budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur Bangsa dan Jati Diri kita sebagai Prajurit TNI, antara lain konsumerisme, individualisme, hedonisme, dan radikalisme
Kasad Jenderal TNI Mulyono juga meminta kepada Kadisbintalad untuk terus meningkatkan dan menjadi ujung tombak dalam pembinaan mental rohani, ideologi, serta kejuangan prajurit dan PNS termasuk keluarganya.
“TNI AD sangat membutuhkan sikap mental prajurit di seluruh tataran yang tangguh dan berani serta mau berbuat yang terbaik, tulus dan ikhlas dalam menghadapi tantangan seberat apapun dalam tugas,” kata Kasad.
Brigjen TNI Alfret Denny D. Tuejeh selanjutnya akan mengemban tugas dan jabatan barunya sebagai Kasdam XII/Tanjungpura sedangkan Brigjen TNI Abdul Karim akan memasuki masa purna bakti.