Seperti dilansir TribunWow.com, Selasa 31 Maret 2020, mari kita simak cuplikan Karni Ilyas berang gapan mudik ke kampung halaman adalah hak dari setiap warga.
Apalagi menurutnya banyak warga yang terpaksa mudik karena kesulitan mencari ekonomi di Ibu Kota saat wabah Virus Corona melanda.
“Enggak bisa rakyat dibiarkan tidak makan, itu akan jadi sebuah kerusuhan,” ucap Karni Ilyas.
Karena itu, menurutnya pemerintah harus berupaya memenuhi kebutuhan warga jika ingin mengurangi arus mudik karena Virus Corona.
Namun, Karni Ilyas menyebut pemerintah perlu menyiapkan anggaran besar untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Jadi pemerintah harus siapkan solusi ini sebesar-besarnya, nah itu saya itung minggu lalu kalau 30 juta rakyat kita miskin dikasih 4 juta (rupiah) per bulan, per bulan kita harus keluar Rp 112 triliun (rupiah), dari mana anggarannya?,” ucapnya.
Karni Ilyas menambahkan, banyak pemudik yang merasa kehidupannya terjamin ketika berada di kampung halaman. Karena itu, jika tak sanggup memenuhi kebutuhan rakyat, pemerintah disebutnya tak punya alasan untuk menahan warga tetap berada di Ibu Kota.
Itulah cuplikan Karni Ilyas,yang nota bene benar-benar fakta mengkritik pemerintah,lantaran para pemudik di stop tidak boleh mudik. Baik mudik dari Jakarta atau kota-kota besar lainnya.
Pertanyaan penulis,apakah calon para pemudik harus menunggu virus covid berlalu ?. Apakah Pemerintah tahu kapan virus covid berlalu ?.
Nah,kembali kepertanyaan Nursari yang masih polos di atas,mungkin ada benarnya . “Kalau Pandemi Virus Corona Tidak Berahkir Mau Dibawa Kemana Kita ? “.
Jawabannya tentu,kita semua sekarang ini harus banyak ibadah dan taqwa dirumah berdo’a kepada Allah SWT,agar Covid 19, segera berlalu alias sirna dari dunia, termasuk dari Indonesia . Amiiiin.