Lintas10.com(Seruyan/Kalteng) – Beberapa Minggu terakhir ini, harga garam beryodium di pasaran wilayah ibu kota Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, dimana dengan mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Naiknya harga garam ini membuat konsumen pembeli banyak yang mengeluhkannya, pasalnya mereka terkejut dimana kondisi garam yang di jual dan akan dibeli tiba tiba drastis mengalami kenaikan yang signifikan dengan ratusan persen pada naik harganya.
Menurut Dewi(30), Salah seorang pembeli yang dimana sering pada menggunakan garam buat masakannya, mengatakan, kenaikan harga ini membuat daya beli masyarakat menurun terhadap kenaikan harga garam yang terlalu signifikan ini.
“Harganya naik sampai pada 100an persen, dari pada harga biasanya, yang hanya dengan harga pada Rp 3.000 perkilo, sekarang sudah Rp 8.000 perkilo,” ungkap Dewi.
Informasi yang ia dengar, naiknya harga garam ini diakibatkan petani yang berada di Jawa Tengah gagal panen, sehingga pasokan garam ke Kekuala pembuang kususnya berkurang.
Ditambah lagi pada dengan cuaca yang dengan sekarang madih belum mendukung, baik dari gelombang yang besar ditambah lagi dengan angin yang kencang, kususnya yang terjadi di laut jawa dan seruyan.
Namun, meskipun harga pada garam mengalamu kenaikan yang drastis tinggi atau mahal, hal tersebut pada minat masyarakat untuk membeli garam pun ikut juga turun, karena berkurang hanya bisa membeli dengan sedikit saja.
“Garam ini sama dengan cabai, makan tidak ada rasa asinnya tidak enak, begitu juga dengan cabai, makan tidak ada rasa pedasnya juga tidak enak,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan agar stok pada garam ini jangan sampai adanya pada terjadi adanya kekosongan.Sebaiknya pemerintah daerah cepat tanggap dalam melihat kondisi ini, agar mengupayakan menambah pasokan garam tetap pada aman, dan juga kalau bisa mengatasi pada persoalan kenaikan harga yang terjadi.(Fathul Ridhoni).