Palangka Raya, lintas10.com-Kenyamanan, Keamanan dan Kecepatan masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya Kabupaten Kotawaringin Barat dalam berlalu lintas menggunakan jalur jalan penghubung Pangkalan Bun ke Kotawaringin Lama begitupun sebaliknya sudah menjadi kenyataan.
Jembatan yang dibangun diatas tanah di jalur jalan tersebut yang sudah fungsional beberapa minggu terahir ini adalah merupakan dambaan yang sudah lama dinantikan seluruh masyarakat Kotawaringin Barat.
Hambatan Banjir dan Kubangan lumpur saat musim penghujan sebelum Jembatan Pile Slab dibangun adalah merupakan tantangan yang sangat menyulitkan warga untuk melewati jalan penghubung ini, bahkan untuk kendaraan mobil dan Truck walau jarak Pangkalan Bun ke Kotawaringin tidak lebih dari 70 KM, karena terjebak di kubangan lumpur bisa saja harus bermalam di jalan karena jalannya kurang memadai dalam melakukan evakuasi atau bantuan evakuasi di kiri kanan jalan sudah merupakan rawa yang cukup dalam.
Kini dengan turunnya bantuan dana pembangunan dari Dinas PUPR Propinsi Kalimantan Tengah dalam tahun 2019 sebesar Rp. 450 milyar, Jembatan Pile Slab sepanjang 3 KM dengan percepatan pengerjaan selama 5 bulan dan dikerjakan 24 jam sehari, kini masyarakat sudah menikmati hasil pembangunan tersebut.
Seperti yang dihimpun oleh Tim Konsultan dari Propinsi Kalimantan Tengah untuk menjemput masukan dari pengguna jalan, bahwa kalau sebelum jembatan dibangun, pengguna jalan baik motor maupun mobil hanya kisaran 60 sampai 80 kendaraan per harinya, sekarang dalam awal fungsional jembatan sudah mencapai 400 lebih kendaraan per harinya.
Dihari-hari yang akan datang pengguna kendaraan yang melintas menggunakan jalan ini akan terus meningkat karena masyarakat sudah semakin banyak yang mengetahui.