Cirebon, lintas10.com – Sejak beberapa hari lalu, Wihara Dewi Welas Asih Kota Cirebon tengah berbedah mempercantik penampilan untuk menyambut datangnya tahun baru Cina atau imlek.
Selain mengerjakan pengecatan bangunan dan mempersiapkan dekorasinya, kelenteng tertua di Kota Cirebon itu juga membersihkan benda-benda pusaka peninggalan leluhur, termasuk di antaranya yang berupa jangkar kapal.
Menurut Ang Kim Efendi selaku Biokong Wihara Dewi Welas Asih, jangkar yang tingginya 4 meter itu merupakan benda kuno yang usianya sudah ratusan tahun, dan memiliki nilai sejarah. Meski pun belum ada data autentik sejarahnya, namun diyakini jangkar tersebut digunakan pada masa Sam Poo Kong atau Dampu Awang atau juga yang biasa disebut Laksamana Cheng Ho.
Jangkar kapal ini tersimpan dan masih terawat di Wihara Dewi Welas Asih. Konon, jangkar tersebut pada mulanya berukuran besar. Namun karena faktor cuaca dan juga usia, sudah terkena karat dan terdapat pengeroposan pada beberapa bagiannya.
“Makanya kami rawat dengan mengoleskan minyak,” ujar Ang Kim Efendi
Ang Kim menuturkan, menurut perkiraan dan analisis bahwa jangkar ini dulunya digunakan kapal yang membawa tokoh Tionghoa singgah ke perairan Cirebon.
“Menurut cerita, pada masa Sam Poo Kong armada kapal dari Tiongkok mendarat di wilayah eretan membawa putri Ong Tien bersama kedua pengawalnya yang beragama Islam, yakni Sam Poo Kong dan Sam Cai Kong. Kemudian Sam Poo Kong melanjutkan pelayarannya menuju Semarang. Sedangkan Sam Cai Kong diangkat menjadi bendahara pertama di Kesultanan Cirebon dan bergelar Tumenggung Arya Wiracula,” paparnya.
Ang Kim mengungkapkan, jangkar kuno bersejarah itu juga sudah masuk benda cagar budaya yang dilindungi negara.