“Untuk mengatasi sampah bisa dilakukan dengan cara 4R. Pertama Reduce, mengurangi sebisa mungkin memakai barang plastik. Kedua Reuse, merupakan sebuah aktivitas mengelola sampah dengan menggunakannya kembali. Ketiga Recycle, merupakan upaya pengurangan sampah dengan cara mendaur ulang. Dan keempat Replace artinya gantilah barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama,” jelas Rubiati.
Mantan Kadis Pertanian itu mewanti-wanti, meskipun peluang ekonominya cukup besar, kegiatan ekonomi pengolahan sampah, limbah, dan daur ulang perlu memperhatikan keselarasan lingkungan. Perlu didukung oleh teknologi yang ramah lingkungan. Jangan sampai malah menimbulkan masalah dibelakang hari.
Salah seorang ibu yang enggan disebutkan namanya mengaku senang, ia bangga ketika melihat kepedulian kaumnya terhadap sampah. Sehingga para ibu bisa menggerakkan keluarganya untuk mengumpulkan, memilah dan sekaligus memaanfaatkannya.
Ia pun menyayangkan sikap warga yang masih enggan ketika diajak untuk peduli sampah rumah tangga dengan cara di tabung, tetapi justru memilih dengan cara dibakar.
Dari pantauan di lapangan pihak panitia telah memajang hasil kreatifitas ibu-ibu yang dilombakan, antara lain membuat barang-barang bekas dari sampah plastik menjadi pajangan, hiasan, tas, dompet, tempat pensil, tempat air minum dalam kemasan. Selain itu panitia juga membuat lomba yel-yel Puan Lisa per kelompok dan lomba operasi semut atau mengutip sampah terbanyak. (Rls)