Pelalawan, lintas10.com- Musim libur sekolah segera berakhir, kegiatan belajar mengajar akan tiba. Para orang tua dan pelajar kini sibuk mempersiapkan diri melengkapi kebutuhan sekolah. Mulai dari tas, sepatu dan alat tulis.
Semangat untuk mengawali hari pertama di sekolah di nanti antusias peserta didik, toko buku di Pangkalan Kerinci disesaki, parasaan itu tidak dirasakan oleh Raffy (9) dan Qory (7), dua bocah yang duduk di bangku sekolah dasar ini hanya bisa bermimpi memiliki perlengkapan sekolah baru.
“Mereka sudah meminta dibelikan tas baru, tas yang mereka pakai kemarin sudah robek, rusak parah, tidak bisa diperbaiki lagi. Tapi karena kami dari keluarga tidak mampu, permintaan mereka tidak dapat kami penuhi,”ungkap sang ibunda Sabti, Kamis (4/7/2024).
Terlahir dari keluarga tak berpunya, membuat Sabti sering merasa iba melihat kedua buah hati yang ingin menyambut hari pertama sekolah dengan perlengkapan sekolah baru sebagaimana teman sebaya di satu sekolah.
“Saya ini janda dan kerja serabutan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pehasilan hanya cukup buat makan. Tidak ada lebihnya untuk membeli perlengkapan sekolah baru untuk anak,”imbuhnya
Menurut wanita yang mengambil peran orang tua tunggal di keluarga saat ini mengatakan bahwa di sekolah anaknya tergolong anak yang pintar, tiga besar dari kelas satu selalu menjadi langganan di rapornya. Prestasi membanggakan anaknya menjadi pemacu semangatnya untuk terus berjuang menyekolahkan mereka walau dengan langkah tertatih tatih.
“Anak semangat sekolah, saya juga semangat menyekolahkan mereka. Namun keadaan sekarang yang hanya saya sendiri menapung semua kebutuhan. Itu menjadi kendala harapan mereka hanya sebatas mimpi bagi kami saat ini,” ujarnya