Sementara, Ismail selaku seorang petugas yang sebagai Koordinator Kolektor PT MCF-MAF ketika dimintai tanggapan sekaitan adanya sepedamotor yang dirampok, mengakui bahwa Paris cs merupakan petugasnya.
Saat ditanya apa dasar pihaknya melakukan perampokan sepedamotor dijalan umum, Ismail memilih diam sembari menjelaskan bahwa Paris cs tidak lagi dapat dihubunginya dan tidak diketahui dimana posisinya.
Amatan dilokasi, keributan terkait penolakan aksi perampokan tersebut akhirnya jadi perhatian aparat kepolisian.
Tampak Kasat Shabara Polres Labuhanbatu, AKP S Tarigan beserta anggota membawa sepedamotor dan korban langsung melaporkannya saat itu.
Menanggapi itu, Ketua Information Corruption Watch (ICW) Kabupaten Labuhanbatu, Jansen Nainggolan menegaskan, kondisi itu telah bertahun-tahun terjadi, bahkan sebelumnya dirinya sudah menaikkan spanduk permintaan agar pihak Polres dan Kejaksaan melakukan penertiban.
Pasalnya, selain tanpa dasar, dia menilai oknum perampas tidak memikirkan keselamatan pengemudi. “Bahkan saya melihat anak sekolahpun ditarik-tarik pelaku dan tidak segan-segan memukul,” tegasnya.
Agar masyarakat tidak resah dan adanya penerapan hukum, dirinya berharap pihak aparat secepatnya bertindak.
“Kita takutkan masyarakat jenuh dan khilaf, lebih bahaya lagi, bisa jadi tidak kondusif. Kasihan masyarakat jadi bulan-bulan saja dan tangkap Paris cs,” pinta Jansen.(SiRa)