Pekanbaru, lintas10.com – Penggunaan pupuk organik di kalangan petani akhir-akhir ini semakin berkembang . Selain dapat menjadi solusi akibat tingginya harga pupuk kimia, kualitas pupuk organik saat ini juga semakin dapat diandalkan untuk mendongkrak produksi petani.
Pupuk organik juga bisa membuat tanaman berumur panjang, memulihķan hara tanah, berbuah lebat
dan buahnya disukai pabrik, karena memiliki rendemen (kuantitas) tinggi.
Meski banyak yang telah menggunakan pupuk organik, namun sebagian besar petani belum memahami bagaimana mengarahkan kepada fungsi dan kegunaan pupuk organik tersebut. Sebab setiap pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan itu memiliki fungsi dan kandungan kimia yang berbeda untuk tanaman.
Seperti kotoran ayam, banyak petani menggunakan untuk semua tanaman. Padahal kotoran ayam berfungsi untuk daun, bukan ke buah. Karena itu kotoran ayam cocoknya untuk tanaman muda seperti untuk tanaman sayuran, Sawi, Seledri dan tanaman daun lainnya.
Sementara, ada juga kotoran hewan itu cocok untuk untuk umbi-umbian dan buah. Seperti Kelapa Sawit, Ubi, Cabe, Padi, Jagung maupun tanaman berbuah lainnya. Pemahaman masyarakat tentang penggunaan pupuk ini harus dikembangkan. Agar petani bisa melakukan pemupukan tepat sasaran dan memperoleh panen yang melimpah.
Untuk membantu petani dalam masalah itu, produk Pupuk Organik NW88, sudah memproduksi pupuk organik yang berfungsi untuk semua tanaman keras dan lunak. Terutama untuk tanaman tua,
seperti Kelapa Sawit dan tanaman muda seperti sayur-sayuran. Dalam pemupukan setiap jenis tanaman, hanya takaran saja yang dibedakan. Seperti untuk Padi digunakan sekitar 200 kilogram per hektar.
Kandungan unsur Pupuk Organik NW88 lebih tinggi dari pupuk kimia. Bahkan lebih tinggi dari Standar Nasional Indonesia (SNI). Sementara bahan baku NW88 murni dari bahan organik seperti kotoran hewan dan bahan alami lainnya.