Kemudian, Alfedri mengatakan saat ini, Provinsi Riau telah menjadi salah satu pusat perekonomian Sumatera ditandai dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2023 tumbuh sebesar 4,88%. Provinsi
Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia.
“Capaian IPM Provinsi pada tahun 2022 sebesar 73,52 (kategori tinggi), lebih tinggi dari capaian Nasional, yaitu sebesar 72,91. Dengan demikian, IPM Provinsi Riau berada pada peringkat tujuh (7) se-Indonesia. Pada tahun 2022, jumlah penduduk miskin tercatat 500,81 ribu jiwa, turun menjadi 485,03 ribu jiwa di tahun 2023. Pada tahun 2022 kemiskinan ekstrem Riau tinggal sebesar 1,40 % lebih rendah dibandingkan kondisi Nasional, yaitu sebesar 2,04%. Untuk penanganan stunting tahun 2022, Provinsi Riau telah berhasil menurunkan prevalensi stunting menjadi 17% dari 22,3”, ujar Alfedri saat membacakan pidato tertulis dari Gubernur Riau.
Selain itu, untuk mewujudkan Riau yang berdaya saing, sejahtera, bermartabat dan unggul di Indonesia, Pemerintah Provinsi Riau telah menerbitkan Peraturan Gubernur Wajib Belajar 12 Tahun di Provinsi Riau, agar tidak ada anak di Riau yang berusia 12-18 tahun yang tidak mengikuti program wajib belajar 12 tahun. Untuk memenuhi hal tersebut, pada jenjang SMA/SMK/SLB Negeri sejak tahun 2019 dapat bersekolah gratis dan SMA/SMK/SLB Swasta diberikan Bosda.
“Saat ini, tahapan demi tahapan Pemilu 2024 telah dimulai, kami mengajak kepada seluruh masyarakat Provinsi Riau untuk menyambut pesta demokrasi ini dengan aman, damai, dan kondusif, agar pelaksanaan Pemilu 2024 di Bumi Lancang Kuning dapat berjalan lancar, sehingga Pemilu 2024 dapat terpilih pemimpin yang terbaik untuk membangun Indonesia yang lebih maju di masa yang akan datang”, ajak Gubri, yang disampaikan oleh Alfedri. (Infotorial)