Komisioner KPU Riau, Nugroho Notosutanto dalam sesi diskusi mengungkapkan, kegiatan Pemilu serentak tahun 2024 di Indonesia merupakan aktivitas demokrasi terbesar di dunia karena pada saat yang sama diikuti warga Indonesia yang telah memenuhi syarat untuk memilih dan dipilih.
“Amerika Serikat saja yang merupakan negera demokrasi terbesar saja tidak melakukan sistem one men one vote, melainkan melalui sistem perwakilan. Demikian juga dengan India, Pemilunya secara bertahap per daerah,” ujarnya.
Karena itu, kata pria yang akrab disapa Nugie ini, suksesnya Pemilu tidak bisa hanya diserahkan kepada penyelenggara Pemilu dan pemerintah saja, melainkan harus didukung semua elemen bangsa.
“Kita berterima kasih kepada JMSI karena ikut ambil bagian dalam hal sosialisasi dan pendidikan politik seperti yang dilakukan saat ini. Peran pers memang sangat strategis dalam menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat agar Pemilu dapat terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Komisioner Bawaslu Riau, Hasan menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan Pemilu. “Jika ada pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu, seperti adanya politik uang, Bawaslu akan siap menindaklanjuti dengan memproses pelanggaran tersebut,” ungkap Hasan.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Inhu, Bambang Indramawan mengungkapkan upaya-upaya yang dilakukan Pemkab Inhu untuk mensukseskan Pemilu serentak di Inhu.
“Badan Kesbangpol telah melakukan kegiatan sosialisasi Pemilu ke sejumlah kelompok masyarakat serta terus melakukan deteksi dini terhadap ancaman-ancaman terhadap ketertiban sosial di masyarakat,” jelasnya.*** (Rls)