Rubiati Kadis Pertanian menambahkan kerja keras kelompok Tani Jaya ini adalah kerjasama antara pihak pemerintah kabupaten Siak dengan pihak perusahaan Indah Kiat Pulp and Paper (PT IKPP) dan PT Arara Abadi. Pihaknya memprioritaskan program komoditi tanaman pangan, seperti palawija dan holtikultura.
Salah satu 9 dari program komoditi prioritas pemerintah kabupaten Siak selain padi kami juga memprogramkan tanaman pangan, seperti palawija dan tanaman holtikultura. Tanaman palawija selain ubi kayu adalah jagung, talas, ubi jalar, namun pada tahun ini yang menjadi prioritas kami adalah tanaman jagung. Harapan kami hingga 2018 tanaman jagung minimal bisa memenuhi kebutuhan untuk wilayah kabupaten Siak atau bisa di ekspor ke kabupaten tetangga.
Untuk komoditi holtikultura yaitu sayur-sayuran, dan prioritas kami adalah komiditi cabe merah. Selain padi, cabe dan jagung untuk sampai tahun 2018 bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, kalau bisa sudah swasembada. Bukan berarti tanaman pangan lainnya tidak diprioritaskan. Tahun 2017 pada bulan ini sudah ada panen cabe sebanyak 11,75 hektar. Kalau dirata-ratakan 6 ton dengan luas 11,75 hasilnya kurang lebih 70 ton, sementara kebutuhan cabe kita hanya 62 ton, berarti ini sudah lebih dari kebutuhan kita. Apalagi tahun 2017 ini kita mendapat bantuan dari pusat sebanyak 40 hektar, kalau bantuan tersebut dikembangkan dengan produksi 5 ton saja, ini kita bisa swasembada dan malah bisa ekspor ke daerah tetangga.
Masalahnya adalah pertanian kita terpencar di seluruh kecamatan, sehingga pemasarannya tidak terkontrol oleh kita. Kalau pemasarannya terkordinir, kita bisa menghitung rasio kebutuhan pangan komoditi jagung dan cabe.
Ia menambahkan pihaknya sedang merencanakan dengan sejumlah SKPD terkait untuk koordinir distribusi pemasaran komoditi-komoditi unggulan. Manfaatkan peluang-peluang yang ada, sayang kalau tidak dimanfaatkan. Saya berharap para penyuluh lapangan untuk mendata komoditi-komoditi unggulan yang ada disetiap wilayah kerjanya, sehingga kita tahu kapan tanam dan panennya, sehingga nanti para pedagang bisa mengkordinasikan setiap komoditi-komoditi yang ada.