Menurut Daryanto, bahwa penyelenggaraan UN di Kabupaten Wakatobi, 100 persen masih berbasis kertas dan Pensil (UNKP) dan jumlah peserta ujian sebanyak 4.485 peserta dari 86 satuan pendidikan yang terdiri SMP, SMA, dan SMK. Pada jenjang SMP diikuti 2.141 siswa dari 25 satuan pendidikan, jenjang SMA diikuti 1.766 siswa dari 25 satuan pendidikan, sedangkan pendiidkan non formal, UN tahun ini diikuti 432 siswa dari 5 satuan pendidikan non formal.
“Hari pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia, hari kedua, Matematika, hari ketiga, Bahasa Inggeris, dan hari keempat mata pelajaran yang diujikan adalah Teori Kejujuran. Khusus pelaksanaan UN Susulan akan dilaksanakan pada tanggal 18-19 April 2017 yakni hari pertama Bahasa Indonesia dan Matematika dan hari kedua Bahasa Inggeris dan Teori Kejujuran,” kata Daryanto.
Sementara itu, Sekretaris BSNP, Kiki Yuliati usai jumpa pers kepada wartawan mengatakan, sesuai kebijakan pemerintah terkait dengan ujian nasional yang ditujukan untuk mengukur standar kompetensi lulusan, BSNP mengharapkan bahwa UN tidak lagi menentukan kelulusan ,namun, fokus bagaimana menunjukkan pencapaian kompetensi lulusan yang bisa diraih oleh para peserta didik di sekolah-sekolah.
“Memang pemerintah mendorong penyelenggaraan ujian berbasis komputer, yang nantinya tidak hanya diarahkan pada UN, tapi juga penilaian pendidikan lainnya yang menggunakan teknologi informasi. Dengan menggunakan IT dalam penilaian pendidikan, kita harapkan, penilaian pendidikan bisa lebih transparan dan kompetibel,” kata Kiki.(Ebenezer Sihotang)