Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) — Harga minyak tanah subsidi di Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, dan sekitarnya, mencapai Rp 15.000 per liter, dari harga normalnya (HET) dan kenaikan harga minyak tanah ini dirasakannya sudah lama, ditambah lagi selain menjelang H min satu lebaran Idul Adha, juga bersamaan dengan kekosongannya pada gas elpiji 3 kilogram.
Dari pantauan lintas10.com, Selasa (21/8/2018), dimana harga pada minyak tanah subsidi sudah mencapai Rp 15.000 per liternya, hal ini didukung dengan kosongnya pada gas elpiji 3 kilogram pada pasaran. Sejumlah Warga Kabupaten Seruyan, di Kuala Pembuang, mengatakan, kemungkinan harga minyak tanah akan terus melonjak karena selain keberadaannya juga langka ditambah dibarengi dengan tidak adanya atau pada kosongnya gas elpiji 3 kilogram.
Minyak tanah subsidi terlihat di sejumlah warung dan kios di Kota Kuala Pembuang dengan sudah yang terisi pada di botol botol air mineral isi 1,5 liter, dimana dengan harga jual perbotolnya sebesar Rp 22.000.
“Bagaimana ini, selalu susahnya hanya buat masyarakat,” ujar warga.
Kenaikan harga minyak tanah subsidi ini terjadi selain pada langka, dan ditambah lagi setelah pada gas elpiji 3 kilogram yang pada kosong dengan sudah beberapa hari, apalagi menjelang besok pada lebaran idul adha. padahal untuk mengurangi jatah 30 persen dari suplai seiring dengan kebijakan konversi minyak tanah ke elpiji.
“Kami meminta Pemerintah mengerti dengan kondisi masyarakat yang serba susah sudah, ditambah lagi dengan menghadapi lebaran idul adha ini. Kalau bisa agar ditindak dengan tegas olah oknum oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut, yang telah melakukannya, dan yang dimana pada jelas merugikan masyarakat,”ungkapnya.(Fathul Ridhoni)