Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) – Harga gas elpiji 3 Kg bersubsidi di Ibu Kota Kabupaten Seruyan, Kuala Pembuang, masih pada tetap bertahan di Rp 30.000/tabungnya, atau dimana dengan melebihi harga eceran tertingginya Rp18.000. Namun meskipun demikian, karena merupakan sebagai salah satu kebutuhan pokoknya masyarakat, maka hal tersebut pada tetap dibeli, meski dengan dikeluhkan.
Berdasarkan Informasi yang dihimpun, dan maupun dari pantauan Lintas10.com dilapangan, Senin (29/1/2018), harga gas elpiji 3 Kg masih tetap bertahan seperti biasanya dengan harga Rp30 ribu pertabung, dan hal tersebut sudah lama terjadinya, dengan tidak ada pada penurunannya.
“Harga gas elpiji untuk 3 Kg masih tetap sama, dimana bertahan dengan harga Rp 30 ribu per tabung, di pedagang pengecer,” ujar Muhamad, warga Kota Kuala Pembuang.
Lebih lanjut, Muhamad mengatakan, menyatakan gerah atas ulah yang menjual gas elpiji 3 Kg jauh melebihi pada HET.
Tambahnya, untuk solusi penanganan harga gas di Kuala Pembuang, terlihat tidak ada, nyatanya dimana dengan tak pernah digubris. Padahal sebenarnya pada harus dibuatkan regulasi dan aturan yang jelas untuk dijalankan sepenuhnya.
“Pangkalan harus ada izin dan tidak dibolehkan seperti menjual pisang goreng,” tegasnya.
Katanya lagi, untuk berdagang elpiji dan BBM ada undang-undang yang mengatur. Solusi penanganannya yakni Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan harus memfasilitasi satu pengusaha lagi agar dibuka agen elpiji lainnya, sehingga pasokan gas bersubsidi ini untuk pemenuhan di Kuala Pembuang tercukupi.
“Pemkab harus tahu benang merahnya dimana, jangan hanya didiamkan saja,” jelasnya. (Fathul Ridhoni)