Yang tadinya, wirid-wirid hanya di tingkatan desa saja, Syahrul berupaya mendorong hingga ke tingkat kecamatan bahkan ke kabupaten. Ada dua hal yang ia ingin raih dari hadirnya BKMT di Tapsel, yang utama yakni, ada wadah untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang keagamaan. Dengan demikian diharap, iman dan taqwa masyarakat meningkat.
Tujuan yang kedua hadirnya BKMT yakni, terjalin silaturahmi antar masyarakat. Sebab, pengajian BKMT itu berganti-ganti tuan rumah, dengan demikian semakin banyak masyarakat yang berinteraksi antar satu dengan lainnya. Tak lupa, Bupati juga bersyukur, karena dari waktu ke waktu, pengajian BKMT itu semakin meningkat.
“Di Timur baru (beranggotakan) 1.500, sudah ada yang hampir 2.000. Di Barat itu sudah hampir lebih kurang 1.800. Batang Angkola itu kemarin sudah mendekati 2.000. Tidak apa-apa (di Timur) 1.500, kalau intens, itu sudah bagus. Kemarin, saya (menghadiri pengajian BKMT) di Arse. Walaupun kecil (anggotanya) sudah hampir 800. Tidak apa-apa yang penting jangan pernah bosan,” tandas Bupati.
Selain itu Bupati menabhkan, sesuai perintah agama Islam dianjurkan untuk besarkan pengajian, yang nantinya diharap akan menambah iman dan taqwa. Syahrul juga memohon maaf, jika selama 10 tahun, ada kesalahannya dalam bergaul ke warganya. Tetapi perlu diingat, hingga kini dirinya mengaku tetap memikirkan masyarakat Tapsel.
Sempat ada anggapan ketika dirinya akan memimpin di periode kedua, tak maksimal seperti di awal menjabat. Ternyata, itu dia buktikan dengan semakin sering turun ke masyarakat bawah. Bahkan, dia perintah pejabat yang ada di Tapsel untuk turun ke masyarakat. Gunanya, agar para pejabat dapat mengetahui kondisi masyarakatnya yang ada di bawah.