” Festival Pacu Jalur merupakan kebudayaan yang sudah mendarah daging, bagi masyarakat yang berada di aliran Sungai Batang Kuantan, yakni Kabupaten Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu,” ujarnya.
Oleh karena itu, Suhardiman minta ke Menparekraf untuk dapat menjadikan budaya Pacu Jalur Kabupaten Kuantan Singingi sebagai Kawasan Strategis Wisata Nasional (KSWN). ” Jika KSWN belum ada pintu masuk untuk Kabupaten Kuansing, maka salah satunya yang dapat kami banggakan adalah Pacu Jalur, yang terkoneksi dengan 43 Air Terjun dan puluhan danau yang sangat indah dan menawan,” ujarnya.
Suhardiman juga menyampaikan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Raja Juli Antoni, bahwa
persoalan sengketa lahan masyarakat adat yang dikuasai oleh PT. Duta Palma Nusantara (DPN), sampai saat ini belum ada jalan keluarnya. ” Dirinya berharap lahan yang diserobot tersebut, dikembalikan seluruhnya kepada masyarakat Kuansing,” tegasnya.
Plt. Bupati juga berharap agar Pemprov Riau agar memberikan bantuan APBD Provinsi lebih besar, untuk menunjang kegiatan Pacu Jalur di Tepian Narosa Teluk Kuantan seperti Tribun Utama, Tribun Pancang Star, Mushallah serta Toilet.
“Semakin banyak kunjungan wisatawan (baik mancanegara dan domestik) ke Kuansing, dengan waktu lama tinggal. Tentu saja akan semakin banyak dan pengeluarannya, juga akan semakin meningkat. Sehingga dapat memberikan target pertumbuhan ekonomi. (Rep)***