“Anggaran siap, dan nanti dirapatkan kembali mengenai berbagai anggaran kesiapan lainya, kemudian disampaikan ke Mendagri dan pemerintah pusat,” tegas Sugianto.
Gubernur yang didampingi Ketua KPU, mencontohkan negara yang sudah sukses atau yang sudah melaksanakan Pilkada ditengah pandemi covid-19 yakni Swis, Taiwan pada 2 maret 2020, Tajikistan 1 maret 2020, Amerika dibagian arizona dan florida pada 17 maret 2020, serta Jepang.
“Negara negara ini yang disampaikan pa Ketua KPU yang kami cek juga yang sudah melaksanakan Pilkada 2020 ditengah oandemi covid-19. Ini juga nantinya dapat menghindupkan perekonomian di Indonesia khususnya di Kalteng, ditengah menghadapi tatanan kehidupan baru nantinya,” ucap Sugianto.
Mengenai kesiapan dan partisipan pemilih, Ketua KPU Kalteng Harmain, menyebutkan Pilgub 2016 dibawah 60 persepn partisipasinya. Sementara untuk tahun 2018 meningkat, dan pemilu 2019 sebanyak 79 persen pemilihnya.
“Tingkat partisipasi kalteng mulai membaik. Nantinya kami memulai dengan Keakuratan data pemilih, rekaman e-ktp, sosialisasi kepada masyarakat dan kesadaran untuk hadir pada pilkada itu yang ditekankan mulai saat ini di sosialisasikan. Termasuk Kita semua mensukseskan pilkada 9 desember 2020,” kata Harmain.
Mengenai tahapan pemilihan sampai pencoblosan, yang masih ditengah situasi pandemi virus corona, Harmain menyampaikan pilkada di masa covid-19, seluruh tahapan pemilihan dimulai pemutahiran data pemilih, pendaftaran calon, kampanye dan distribusi logostik, pencoblosan semuanya mentaati protokol kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan, atau rapid tes.
“Nantinya kami juga bersama sama gugus tugas Provinsi untuk menyiapkan rapid tes serta APD untuk petugas untuk protokol kesehatan. Nantinya juga untuk Pendaftaran calon 1-23 september, diatur untuk semaksimal mungkin 20 orang, sampai tahapan kampanye diatur. Termasuk juga Jam datang pencoblosan diatur agar tidak berkerumun. Misalnya jam 7-8 pagi, ke TPS berapa orang dengan kesiapan protokol kesehatan dan seterusnya,” ucap Harmain.