Firli Bahuri: Penyelenggara Pemilu Harus Belajar dari Filosofi Tinju

lintas Daerah, Top Ten405 kali dibaca

“Begitu juga saat di atas ring, kedua petinju adu jotos untuk meraih angka kemenangan bahkan menggunakan pukulan sekeras – kerasnya untuk menjatuhkan lawan, bahkan tidak jarang lawan tersungkur mencium kanvas,” tutur mantan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut.

Firli juga menyampaikan bagaimana indahnya akhir dari pertandingan tinju. Setelah wasit menyatakan pemenang, kedua petinju saling bersalaman dan berangkulan tanpa kebencian dan permusuhan.

“Elok sekali filosofi tinju. Petinju yang kalah mengucapkan selamat atas kemenangan yang diraih dan yang kalah menerima kekalahan dengan ksatria dan lapang dada,” tutur Firli Bahuri.

Bercermin dari filosofi olahraga Tinju, maka Firli berharap yang sama juga dijalankan oleh penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu). Pensiunan Jenderal Polisi Bintang Tiga tersebut berharap penyelenggara Pemilu dapat menjalankan tugas secara profesional, adil, transparan dan akuntabel. Bahkan Firli mengibaratkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia sebagai Wasit.

“Bawaslu memainkan perannya sebagai wasit yg berani, benar, jujur, profesional, dan adil serta independen,” pungkas Firli Bahuri.**

Baca Juga:  Bripka Budi Nuriono : Untuk Meningkatkan Pelayanan Pengurusan SIM Polres Siak Pindah Ke Kantor Camat Lama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.