Sementara itu, Ketua Dekranasda Kabupaten Siak Rasidah Alfedri menyampaikan bahwa ajang festival batik dan tenun Siak ini merupakan upaya yang dilakukan untuk terus melestarikan hasil karya yang dimiliki oleh Kabupaten Siak.
“Alhamdulillah, “Batik Siak kini telah berkembang dengan motif dan warna yang lebih kreatif, sambil tetap mempertahankan ciri khas budaya melayu Siak. Oleh karena itulah batik siak ini perlu kita lestarikan dan perlu kita kembangkan” ucapnya.
Lebih lanjut, Rasidah menyampaikan bahwa Dekranasda Kabupaten Siak sebagai pusat kerajinan daerah, memanfaatkan potensi untuk meningkatkan SDM masyarakat. Terutama ibu rumah tangga dan remaja yang putus sekolah melalui pelatihan.
“Harapannya kepada ibu rumah tangga dan anak remaja putri yang putus sekolah dan yang telah melaksanakan pelatihan oleh Dekranasda ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru dan bisa meningkatkan pendapatan keluarga” ungkapnya.
Festival Batik dan Tenun Siak mengadakan beberapa jenis perlombaan, diantaranya Lomba Desain Motif Batik (41 peserta), Lomba Fashion Show (22 peserta), dan Lomba Bazar (8 kelompok peserta).
Kegiatan festival ini juga diramaikan dengan penampilan para seniman syair, langgam melayu, dan tarian kreasi dari Sanggar Tengku Agung Smansa Siak.(infotorial)