Pekanbaru,lintas10.com- Kabut asap kian hari semakin bertambah, hal ini terlihat dari kondisi udara yang semakin tidak sehat dan cuaca yang tampak tidak cerah seperti selayaknya matahari muncul di atas kepala pada siang hari, mendung tidak ada, awan hitam tidak ada, dikarenakan asap yang menyelimuti matahari dilangit Kota Bertuah Pekanbaru.
Hal ini yang diungkapan oleh Eks ketua koordinator wilayah Relawan Jokowi yang telah Metamorfosis menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat – Pemerhati Kebijakan Pemerintah (LSM-LPKP).
ia sangat turut perhatin dengan kondisi udara yang tidak sehat saat ini di kota pekanbaru,Khususnya riau, kabut asap disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan (Kathutlah) akibat asap pekat tebal ini,dirinya terkena virus Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
“Sudah 3 hari saya terkena virus pencemaran melalui udara yang di hirupnya di kota pekanbaru”. Kata dia melalui Via Whats App Media ini Lintas10.com Kamis, (8/8/2019)
Katanya lagi, kepada Lintas10.com, sebagaimana amanat UU sudah atur Nomor 23 Tahun 2014. dijelaskan Gubernur adalah sebagai Pimpinan Forkopimda di Riau seharusnya, beliau bereaksi cepat tanggap dan dapat mengkoordinasikan terhadap intansi-intansi pemerintah di Riau terkait kasus karhutla dengan mengkawal dalam proses-proses penindakan serta duduk persoalan yang ada di negeri lancang kuning berlayar malam ini.sebut Jhoni Pria gambang senyum ini.
“Saya mendapat banyak laporan dari koordinator di desa banyak nya titik Hot Spot bersetatus dilahan perkebunan industri ” ungkap Ketua LSM sebutan Bang Jhon ini
Menurutnya , peran penting masyarakat harus segera mendesak Gubernur Riau, Syamsuar, untuk mengambil langkah-langkah efektif dan efisien dalam penanggulangan terhadap terdampak Karhutla dan penindakan serta pencegahanya karena dampak kebakaran hutan dan kebun sudah menyangkut aspek-aspek dari aktifitas ekonomi masyarakat dan juga kesehatan bagi warga terdampak asap.