Palangka Raya, lintas10.com-Upaya dalam meminimalisir potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalteng sudah membaik. Hal ini terpantau dari titik hot spot yang menurun, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang juga turun, memberikan dampak yang signifikan dibanding tahun 2019.
Terlihat dalam data kepolisian Polda Kalteng, serta data Pemerintah Provinsi Kalteng, dalam upaya masifnya edukasi serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai dampak karhutla dan agar tidak membakar lahan, membuahkan hasil yang baik terhadap situasi karhutla dan asap.
Mengenai penegakan hukum juga diambil jalan terahir, namun upaya kepolisian bersama TNI dan instansi terkait diseluruh wilayah masif melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan atau membakar lahan dalam berladang.
“Sesuai arahan dan program yang pa Kapolda galakkan untuk meminimalisir potensi terjadinya karhutla di Kalteng, dengan membuat aplikasi ‘Hanyakin Musuh’ ditambah tim gabungan TNI/Polri dan instansibterkait masif dalam edukasi dan sosialisasi untuk tidak membakar lahan, sehingga aktifitas karhutla dan hotspot juga menurun di tahun 2020 ini. Dibandingkan tahun 2019 yang yang cukup banyak,” kata Kapolda Irjen Dedy Prasetyo, melalui Direktur Kriminal Khusus Kombes Pasma Royce, di Mapolda, Kamis (12/11/2020).
Dikatakan Pasma, untuk Hot Spot sendiri di tahun 2019 sebanyak 12.058 titik dengan kegiatan sosialisasi yang dilakukan 4.482 kali. Sementara untuk tahun 2020 Januari sampai bulan November 2020, kegiatan sosialisasi dan edukasi sebanyak 6.235 kegiatan sosialisasi, dimana titik hot spot turun menjadi 5.759 titik yang terpantau.
“Upaya ini terus dilakukan oleh tim gabungan diseluruh wilayah Kalteng agar titik hot spot tidak meningkat juga karhutla,” jelasnya.