Belu, LINTAS10.COM – Melihat limbah plastik yang terus meningkat dan berdampak mengganggu eksistensi kebersihan lingkungan wilayah Kecamatan Raihat, Satgas Yonif Raider 408/Sbh menginisiasinya dengan membuat pelatihan Ecobrick, yaitu dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Pamtas Yonif Mekanis Raider 408/DGH, Mayor Inf Joni Eko Prasetyo, S.I.P.,dalam rilis tertulisnya di Kabupetan Belu, NTT, Rabu (29/8/2019).
Diungkapkan Dansatgas, sampah plastik merupakan masalah besar bagi bangsa kita, sama halnya seperti yang terjadi di Kecamatan Raihat. Produksi sampah plastik yang berlebihan berakibat pada terganggunya eksistensi kebersihan lingkungan masyarakat.
“Atas keprihatinan tersebut, kita mencoba memberikan solusi dengan memanfaatkan sampah plastik melalui daur ulang menjadi barang yang bermanfaat,’’ ujarnya.
“Kita kenal dengan istilah Ecobrick, dimana melalui cara ini, kita dapat memanfaatkan botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik hingga keras dan padat. Nantinya, botol yang sudah padat dapat digunakan untuk membuat kursi, meja, pot bunga, bahkan dinding pembatas,’’ terangnya.
Melalui metode ini, tambah Mayor Joni, Satgas mencoba memberikan ilmu serta solusi kepada aparat Pemda Kecamatan Raihat, bagaimana memanajemen sampah plastik agar dapat bernilai guna serta mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
“Hal ini senada dengan yang digaungkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Melalui metode Ecobrick, merupakan salah satu solusi yang sangat tepat untuk mengurangi volume sampah plastik,’’ ucapnya.
“Disamping pembuatannya yang sangat mudah, dengan cara memotong – motong sampah plastik, lalu dimasukkan ke dalam botol air mineral sampai padat. Hasilnya juga dapat digunakan sebagai bahan pembuat tembok bangunan pengganti Batu Bata,” tuturnya.