Jakarta, LINTAS10.COM – Dalam rangka mendukung swasembada pangan, pada tahun 2019, TNI AD dan Kementan RI masih melanjutkan program cetak sawah dengan target seluas 6.000 hektar di 28 kabupaten.
Hal tersebut diungkapkan Asisten Teritorial (Aster) Kasad Brigjen TNI Bakti Agus Fadjari, dalam rilis tertulisnya di Bogor, Senin (25/2/2019).
Diungkapkan Aster Kasad, rapat koordinasi kegiatan cetak sawah bersama Kementerian Pertanian RI, yang diwakili Sesditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan RI, Ir. Mulyadi Hendriawan, berlangsung selama 3 hari (21- 23) Februari 2019, di Hotel Lorin, Bogor, Jawa Barat.
Rapat Koordinasi tersebut kata Aster Kasad, merupakan tindak lanjut dari serangkaian kegiatan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian guna pelaksanaan kebijakan perluasan areal dan program kerja sama kegiatan cetak sawah tahun 2019 antara TNI AD dan Kementan RI.
“Selain itu, Rakor tersebut juga bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap program cetak sawah tahun 2108, sehingga pelaksanaan kegiatan perluasan sawah di delapan provinsi dengan pola swakelola tahun 2019 ini dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Bakti Agus Fadjari menjelaskan, bahwa program cetak sawah ini merupakan perintah Presiden Joko Widodo saat kegiatan Apel Danrem-Dandim di Pangkalan Bun, tahun 2014 silam, yang menugaskan TNI AD untuk membantu pencapaian swasembada pangan dalam 3 tahun.
“Hal tersebut berdasar pada MoU TNI AD dengan Kementan RI tanggal 8 Januari 2015 dalam rangka pencapaian pemenuhan kebutuhan pangan secara nasional,” tambahnya.
Lebih lanjut, kata dia, bahwa dalam kegiatan cetak sawah ini, TNI AD tidak mengambil alih pekerjaan Kementan, namun bersifat membantu peran, fungsi dan tugas Kementan RI, sehingga keberadaan TNI AD sesuai dengan MoU dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam melakukan pendampingan.