Drh T.Iskandar : 350 Ton Bawang Merah Illegal Dari Malaysia Di Musnahkan

Top Ten549 kali dibaca

lintas10.com, SIAK- Dalam kurun waktu semester 1 memasuki ke semester 2 tahun 2016 balai karantina Pekanbaru telah menerima sebanyak 350 ton bawang merah illegal yang berasal dari malaysia hasil tangkapan pihak penegak hukum di 3 Kabupaten yakni Dumai, Bengkalis dan Siak Sri Indrapura.

Hal itu disampaikan Kepala Seksi Pengawasan dan penindakan Balai Karantina Pekanbaru Teuku Iskandar Rabu (24/8/2016) saat ditemui di Mapolres Siak menghadiri pemusnahan bawang merah.

“Memasuki bulan ini 2016 sebanyak 350 ton yang sudah kita musnahkan,” ujar Iskandar kepada lintas10.com.

Adapun bawang merah yang terbesar jumlahnya di musnahkan di Dumai sebanyak 215 ton.

“Yang terbanyak dimusnahkan di Dumai sebanyak 215 ton,” katanya.

Selain itu ia juga menjelaskan bahwa bawang merah illegal yang datang dari Malaysia tersebut sebenarnya bukan produk asli dari negara itu, negara itu hanya sebagai transit saja.

“Aslinya bawang merah ini berasal dari negara Birma dan thailand Malaysia hanya sebagai transit saja bahkan di negara ini bahkan ada yang packing ulang,” sebutnya.

Untuk balai karantina kata Iskandar sebatas mengecek apakah produk itu telah memiliki rekobnisi atau produk yang sudah dijamin masuk ke Indonesia.

“Satu contoh apakah nanti  produk itu berhama atau tidak, karena di kawatirkan nanti kalau ada hamanya bisa mempengaruhi yang lainya,” kata Iskandar.

Kedepan lanjut Iskandar telah ada perintah dari presiden terkait bawang merah maupun buah-buahan illegal itu.

“Sesuai dengan perintah presiden ke pegawai eselon 1 kedepan bawang-bawang merah illegal ini akan diserahkan ke bea cukai penangananya lalu dilakukan pengecekan kelaboratorium apa bila dianggap layak untuk dikonsumsi masyarakat barang itu di lelang,” sebutnya. (Sht)

Baca Juga:  Danau 52 Potensi Wisata yang Terabaikan Dan Terlupakan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.