Medan, lintas 10.Com – Aksi Teror yang terjadi di tempat ibadah merupakan Aksi terkutuk dan dikecam seluruh lapisan Masyarakat Indonesia. Hal ini pun turut mendapat tanggapan dari Ketua Komisi A DPRD Sumatera Utara.
Hendro Susanto mengucapkan rasa belasungkawanya terhadap korban ledakan dan mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang terjadi di depan depan Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan pada hari Minggu (28/03) kemarin sekitar pukul 10.28 Wita.
Dalam pesan tertulisnya kepada Media ini, Ketua Komisi A DPRD Sumut mengatakan bahwa kejadian peledakan bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar merupakan aksi keji dan mengutuk keras akan kejadian tersebut.
Menurutnya tindakan tersebut sangat biadab dan mengoyak kedamaian bangsa Indonesia. Pelakunya tidak punya perikemanusiaan dan jelas tidak beragama, kata Hendro.
Lebih lanjut Hendro mengatakan bahwa aksi teror tidak dibenarkan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini yang berlandaskan Negara Pancasila dan Negara Hukum.
“Jika ada oknum yang memberikan rasa teror dalam bentuk apapun kepada warga Negara RI di seluruh penjuru tanah air, itu tidak dibenarkan” ucapnya.
Hendro Sutanto yang merupakan Caleg DPRD dari Fraksi PKS dari dapil 12 (Binjai Langkat) menjelaskan bahwa, apa pun motifnya, siapapun pelakunya tidak dibenarkan oleh agama manapun yang menciderai prinsip dasar berbangsa dan bernegara. Kita semua mengutuk dan melawan dengan keras dan tegas, tandasnya.
“DPRD Prov sumut mengutuk keras aksi bom bunuh diri ini. Pelakunya jahat dan keji. Kita tidak boleh mentolelir tindakan biadab ini. Dan jika tujuannya teror maka Indonesia tidak boleh kalah dan menyerah dengan aksi terorisme seperti ini,” tegas hendro
Dalam kesampatan yang sama Hendro juga menyampaikan keprihatinan dan perasaan duka cita mendalam atas peristiwa tersebut serta belasungkawa kepada korban terdampak ledakan bom. Secara khusus, kepada saudara-saudara umat kristiani Gereja Katedral Makassar.