Diskes Kabupaten Siak Pesimis Tanggulangi Penyakit DBD Yang Semakin Tinggi

Siak, Top Ten301 kali dibaca

Lintas10.com, SIAK – Dalam kurun waktu hitungan semester pertama ini masyarakat Kabupaten Siak harus lebih berhati-hati dan waspada terhadap semakin berkembangnya penularan penyakit demam berdarah melalui nayamuk. Berdasarkan data yang dimiliki dinas Kesehatan Kabupaten Siak terdapat 336 kasus yang masuk ke setiap Puskesmas.

Kasus yang mengakibatkan terjadinya korban berada di kecamatan Sabak Auh, kecamatan termuda itu menjadi daerah paling banyak terkena demam berdarah tersebut.

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) itu sepertinya sudah rutin terjadi setiap tahunnya.

“Sejak Januari hingga Juni 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Siak sudah menerima data kasus akibat DBD dari setiap Puskesmas di setiap kecamatan, hinggu minggu ke-23 tahun 2016. Kasus DBD di Kabupaten Siak sudah mencapai 339 kasus,” ujar Marzuki menjabat Kepala Seksi pencegahan dan pengendalian penyakit menular Dinas kesehatan Kabupaten Siak selasa (14/6/2016).

 Dengan logat kedaerahan Ia juga menjelaskan dari kasus DBD yang didapatkan dari Puskesmas. Kasus DBD tertinggi di Kecamatan Sabak Auh sebanyak 64 kasus, disusuli kecamatan Tualang sebanyak 62 kasus dan Kecamatan Siak berada di posisi ketiga dengan 51 kasus.

“Kasus DBD tertinggi itu di kecamatan Sabak Auh dengan 64 kasus, di susul Tualang dengan 62 kasus dan posisi ketiga kecamatan Siak dengan 51 kasus kasus,” kata Marzuki.

Semakin tingginya kasus DBD tersebut Marzuki pesimis dalam melakukan pencegahan terhadap perkembangbiakan penularan nyamuk yang dikenal salah satu penyakit yang dapat mematikan tersebut. Dengan dalih karena tidak bisa melakukan mengobatan secara massal.

“Kita hanya bisa melakukan pencegahan pada titik-titik yang terdeteksi DBD saja,” sebutnya. (sht)

 

Baca Juga:  IPW: Baru Hitungan Jam Kapolri Dilantik Untuk Membawa Konsep Polsek Paradigma Baru, Polsek Sungai Pagu Sumbar di Serbu Massa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.