“Sebelum mengakhiri amanat ini, saya mengucapkan “terima kasih” dan “penghargaan” setinggi-tingginya kepada Gubernur, Kapolda, Ketua DPRD, para Bupati, Walikota, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, dan semua pihak yang telah membantu kelancaran proses pembangunan dan mendukung pelaksanaan tugas Kodam XVIII/Kasuari,” tutup Pangdam Mayjen Joppye.
Untuk diketahui, beberapa kegiatan telah digelar dalam menyambut dan memeriahkan Hari Infanteri ke-71 dan HUT ke-3 Kodam XVIII/Kasuari, seperti Doa Bersama, Ziarah Rombongan ke TMP Trikora, Donor Darah, Karya Bakti dan Bakti Sosial yang dilaksanakan di Kab. Manokwari dan Distrik Momi Waren, Kab. Manokwari Selatan.
Dalam upacara yang diselenggarakan secara sederhana namun khidmat ini, diwarnai dengan penampilan “Pasukan Tradisional Tahun 1945” sebagai kilas balik perjuangan rakyat Indonesia yang tergabung dalam ketentaraan di masa lampau. Mereka, para pendahulu dan pejuang kita, dengan menggunakan pakaian dan perlengkapan yang sederhana, dorongan logistik seadanya, dan hanya dengan persenjataan seadanya, seperti tombak bambu, parang, dan golok, serta senjata hasil rampasan tentara sekutu, namun terus gigih berjuang dalam merebut kemerdekaan dan mengawal keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain itu, dalam upacara juga terdapat rangkaian kegiatan penyerahan simbol Yuddha Wastu Pramuka oleh Peleton Yuddha Wastu Pramuka Jaya terakhir. Hal ini merupakan manifestasi dari bentuk jiwa korsa sekaligus kebanggaan bagi Prajurit Infanteri, sebagai pasukan terdepan dalam setiap pertempuran. Lebih dari itu, juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kejuangan, semangat pantang menyerah, dan keteladanan Panglima Besar Jenderal Sudirman kepada generasi muda TNI Angkatan Darat.