Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Labuhanbatu ini menjelaskan bahwa dinasnya memiliki koleksi bahan perpustakaan. Bahan perpustakaan yang disediakan terdiri dari berbagai displin ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat ilmiah dan non ilmiah (fiksi) untuk kepentingan belajar, informasi, rekreasi cultural dan penelitian bagi semua lapisan masyarakat mulai anak-anak, remaja maupun dewasa melalui Karya Cetak berupa buku teks, buku rujukan seperti ensiklopedia, kamus, sumber geografi dan terbitan pemerintah seperti peraturan perundang-undangan, terbitan berkala berupa majalah, bulletin, jurnal dan surat kabar.
Katanya, Pengelompokan bahan perpustakaan menggunakan system persepuluhan dewey (dewey decimal classification = DDC) sebagai berikut, 000 Karya Umum, 100 Filsafat dan Psikologi, 200 Agama, 300 Ilmu-Ilmu Sosial, 400 Bahasa, 500 Ilmu Murni, 600 Teknologi Terapan, 700 Olah Raga dan Seni, 800 Kesusastraan, 900 Sejarah dan Geografi.
Dari pantauan di Stand Pemkab Labuhanbatu pada Pekan Raya Sumatera Utara Tahun 2018 bahwa Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Labuhanbatu terlihat menampilkan Buku Selayang Pandang Sejarah Labuhanbatu yang berjudul “Pusaka Bertuah Anak Negeri” hasil karya putra daerah Labuhanbatu Raja Azman Syarif, kemudian buku Konnlijke Nederlands Indische Leger (KNIL) Dalam Gerilya Di Labuhanbatu yang berjudul “Serpihan Kenangan Dalam Sejarah Di Soematra Timoer” hasil karya Muhammad Zen Ajrai, disitu juga ada buku Labuhan Kata yang berjudul Labuhanbatu Dalam Cahaya dan Kata buah karya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Labuhanbatu, juga ada buku Geliat Literasi Labuhanbatu dengan judul “Upaya Masyarakat Membangun Budaya Baca” hasil tulisan dan buah karya Agus Marwan & Erix Hutasoit.