Digitalisasi Marketing Peluang UMKM Selamat Dari Pandemi

Lintas Jabodetabek1,011 kali dibaca

“Jika situasinya pulih (dari pandemi), mereka butuh modal kerja, kalau tidak mereka hanya stuck disitu saja. Dan begitu persaingan usaha sudah berjalan, mereka akan kalah,” Supari menjelaskan. Makanya untuk segmen ini pemerintah telah menyiapkan bantuan lunak berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Segmen yang ketiga, pelaku UMKM yang memiliki dana simpanan yang cukup tetapi belum mengembangkan usaha meski sudah menemukan potensi usaha baru. “Mungkin yang dulu hanya berjualan pakaian jadi, dan ketika melihat pertumbuhan penjualan pakaian seperti daster, maka dia akan ikut menjual itu,” lanjut Supari.

Ketika itu terjadi, para pelaku UMKM seperti itu membutuhkan tambahan modal usaha. Karena cashflow-nya menjadi terganggung dan restrukturisasi menjadi sangat penting. Disini, menurutnya pemerintah harus segera memberikan dukungan penuh pada para pelaku usaha baik yang menjual produk ataupun jasa dan atraktif pertumbuhannya perlu di-support modal kerja.

Lalu segmen keempat, pelaku UMKM yang memiliki dana simpanan banyak dan memiliki pinjaman kecil atau tidak sama sekali. Dan bisa bertahan selama 12 bulan kedepan. Para pelaku usaha ini tumbuh dan bisa saja sudah menemukan model usaha baru.

Ia mencontohkan pelaku usaha pandai besi berupa tukang las, membuat pagar besi dan sejenisnya, saat ini mungkin sudah tidak menerima pesanan lagi. Tetapi ia bisa mengalihkan dana simpanannya dan beralih usaha menjadi berjualan washtafel atau alat-alat cuci tangan yang saat ini memiliki kebutuhan tinggi.

“Dan seluruh segmen ini, pemerintah sudah ambil peran lewat berbagai program lewat skema stimulus. Dan semua sudah menjangkau UMKM. Tinggal nanti bagaimana mengendalikan masalah kesehatan menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Baca Juga:  Polres Siak Turunkan Ratusan Anggota Pengamanan Debat Kandidat Calon Bupati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.