Lintas10.com (PELALAWAN) – Warga Kabupaten Pelalawan kecewa atas kinerja pemerintah, pasalnya, pendataan terhadap warga kurang mampu tidak berjalan dengan semestinya. Sehingga program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dinilai tidak terealisasi dengan baik. Pasalnya, ribuan kartu Jamkesda Pelalawan masih menumpuk.
Seperti disampaikan salah seorang warga Perumahan Bumi Lagoi Permai (BLP), M Panjaitan (59), yang tinggal di Blok D2, Pangkalan Kerinci, Sabtu siang. Dia mengatakan, sewaktu petugas dari pemerintah melakukan pendataan ketempatnya sekitar September 2014 lalu, ia telah menjelaskan kepada petugas bahwa sudah tidak bekerja alias pengangguran.
“Namun kenyataannya, saya tidak mendapat kartu Jamkesda,” keluh Panjaitan.
Sementara, sebutnya, kertas formulir yang dibagikan oleh Rt. 005, yakni Lubis pada warga perumahan BTN BLP Blok D 1,2,3 telah diserahkan. Dia juga mengatakan, sudah tidak bekerja lagi semenjak bulan Agustus sampai sekarang. Tapi kenyataannya, dia tetap tidak mendapatkan Jamkesda.
“Dari seluruh warga perumahan BLP Blok D 1,2, dan 3, Pangkalan Kerinci, hanya satu kepala keluarga (KK) saja yang mendapatkan Jamkesda dari Pemerintah Pelalawan,” ungkapnya.
Sambung Panjaitan, sesuai pernyataan yang dikutip dari Ketua RT 005-RW 012 kecamatan Pangkalan kerinci, kelurahan kerinci kota, Lubis, salah satu anggota DPRD kabupaten Pelalawan yang tak disebut namanya, dalam sela-sela kunjungannya ke perumahan BLP beberapa bulan lalu pernah mengatakan padanya, bahwa ribuan kartu Jamkesda Pelalawan bertumpuk dan belum disalurkan oleh pemerintah kepada masyarakat.
Sampai berita ini diturunkan, lintas10.com belum bisa menghubungi pihak pemerintah Pelalawan untuk dikonfirmasi, terkait apakah benar ribuan kartu Jamkesda bertumpuk, dan apa alasannya sehingga warga tersebut tidak mendapat Jamkesda. (adi)