MEDAN, lintas10.com – Dampak pengerjaan proyek Drainaise dalam Pengendalian Banjir Sungai Sikambing di jalan Titi bobrok Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara berbuntut panjang. Pasalnya diduga akibat jalan yang digunakan untuk memasok material, menjadi pemicu badan jalan menjadi retak memanjang, Jumat, (02/07/2021).
Tidak hanya itu, pepohonan yang ditanami disepanjang sungai untuk penghijauan serta untuk kegunaan sebagai penahan tanah agar tidak longsor, yang berada di sekitaran proyek itu juga terlihat telah ditebang, dan diduga dijadikan untuk bantalan skavator yang bekerja. Serta juga terlihat tepian jalan juga tampak mengalami longsor.
Melihat jalan yang dibangun oleh Dinas PU dan diperuntukkan untuk masyarakat yang melintas, Lintas10.com mencoba mengkonfirmasi Plt Kadis PU Zulfan pada hari kamis (01/06), namun belum memberikan tanggapan. Dikonfirmasi kembali Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan Husni, terkait pepohonan yang telah ditebang
Dilain sisi, LSM Pondok Aspirasi Sumut Ridwan Naibaho menegaskan agar Pihak – pihak terkait di harapkan turun pantau proyek tersebut, terlebih ini menyangkut uang Negara kata dia. Patut kita duga hal ini sudah merugikan Anggaran Negara dan pro – kontra dengan program pemerintah lainnya pungkasnya.
Menurutnya, diduga akibat pengerjaan proyek BWS Sumatera ll yang menggunakan alat berat serta muatan tonase yang tidak pada peruntukan Jalan, yang melintas di Jalan Titi Bobrok Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal ini menjadi pemicu jalan menjadi retak.
“Kita apresiasi Pihak BWS Sumatera ll didalam perbaikan Drainase untuk penanggulangan Banjir Sungai Sikambing ini, bukan berarti harus mengorbankan yang lain” tandasnya.