“Nah sekarang masyarakat Bali, masyarakat adatnya juga perlu menyikapi dengan bagus,” titip Menko Luhut agar semua pihak dapat duduk bersama membicarakan isu-isu yang mungkin menghambat pembangunan.
Lebih lanjut, terkait infrastruktur dengan perkembangan _apron_ di Bandara Bali, Menko Luhut memaparkan lapangan terbang Ngurah Rai akan perbesar apronnya sehingga bisa naikkan hampir 40 juta penumpang pertahun.
“Jadi nanti kita bisa naikkan hampir 40 juta penumpang per tahun yang masuk melalui Ngurah Rai. Kita tadi juga sudah mikir kalau nanti sampai 40 juta bagaimana nanti keluar dari _apron_ ini, dari _airport_ ini. Kita minta dibuat studi apakah nanti akan ada tol laut, apakah nanti ada _elevator_ jalan atau LRT _airport_ supaya nanti bisa keluar dari sana. Karena kalau tidak nanti akan tidak nyaman orang keluar dari sana,” ucapnya.
Kondisi di Bandara Ngurah Rai menurut Menko Luhut saat ini sudah sangat padat. “Hari ini kapasitas Ngurah Rai bisa menampung sampai 23 juta penumpang, jadi kalau sampai 2x lipat kita tidak bisa bayangkan _traffic_ di sana. Oleh karena itu, saya mohon masyarakat adat juga bersepakat untuk melihat hasil studi dari World Bank ini. Jangan kita sampai berkelahi. Percayalah pemerintah itu akan melakukan suatu kebijakan yang dasarnya itu studi yang dilakukan,” tambahnya.
Akhir deklarasi, Menko Luhut berpesan bahwa Bali harus bisa mandiri, Bali harus bisa menjadi suatu contoh, sehingga orang atau turis yang datang akan sangat senang.
Untuk menunjukkan respon publik yang positif, Menko sempat mengutip pendapat Managing Director IMF Christine Lagarde. “Kemarin lalu saya dengan Madam Lagarde (Managing Director IMF-red) bersama-sama saya satu mobil dengan dia berbicara panjang lebar, dia sangat mengagumi Bali ini. Dia bilang Bali ini memiliki satu kharisma yang luar biasa. Tadi pagi juga saya jemput Presiden World Bank, di mobil juga beliau mengatakan hal yang sama. Saya minta pada tokoh-tokoh Bali untuk kompak. Jangan kita berburuk sangka, pemerintah tidak akan macam macam, pemerintah akan berikan yang terbaik buat Bali. Kalau Bali ini bagus, maka Indonesia juga akan bagus,” tutup Menko Luhut.