Terkait dengan aktifitas anak sekolah, Agus menjelaskan, dari 91 SMA, 128 SMP dan 495 SD yang sudah bisa beroperasional baru 2 SMA dan 1 SMP yang seluruhnya berada di Palu. Sedangkan menurut pengamatan belum ada SD yang beroperasional.
Demikian halnya dengan penunjang perekonomian, menurut Agus Sasmita, dari delapan pasar di palu, 16 pasar di Donggala dan 1 Pasar di Sigi yang sudah beroperasional sejumlah tiga Pasar dan itu juga yang berada di Palu.
“Untuk daerah Donggala, kita sudah distribusikan logistik sebanyak 6 Sorti ke Desa Lende Kecamatan Balaesang Tanjung dan Desa Rano menggunakan Helly serta 4 truk ke Posko pengungsi sektor Kabupaten Sigi,” jelas Agus Sasmita.
“Sedangkan untuk mendukung ketersediaan logistik, sampai hari ini kita sudah tambah dapur Lapangan di 6 Lokasi yaitu di Desa Dolo, Pasar Biromaru, Desa Lolu, Desa Sibalaya, dilapangan Madani Biromaru, dan Desa Ngatabaru,” kata Agus.
Secara keseluruhan, Danrem 132/Tdl menegaskan, bahwa sampai hari ini jajaranya yang berada dibawah kendalinya telah mengevakuasi 35 jenazah dan langsung dikuburkan secara massal.
Selain itu juga dikaksanakan pendistribusikan logistik ke 100 titik di Sigi, memindahkan tenda pengungsian ke lapangan Faqih Rasyid di Makorem 132/Tdl, membuka akses jalan kota Palu ke Kulawi, pendampingan dan pencarian korban di Balaroa dan Petobo, melaksanakan orientasi tanah longsor di Desa Tafae dan memberikan pengobatan terhadap korban gempa di Kecamatan Balesang Tanjung, Desa Balaroa dan Desa Lende.
“Terkait dengan tenda pengungsian, saat ini telah kita siapkan 64 tenda dan MCK di 3 titik yang dikendalikan oleh Dandim 1306/Donggala. Kita rencanakan lusa akan kita siapkan kembali 20 tenda dan MCK di tiga titik lagi Seluruhnya dalam ukuran besar agar para pengungsi nantinya merasa nyaman,” pungkasnya.