-Ancaman terorisme diwilayah sebagai salah satu wujud ancaman nyata terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan bangsa dan keselamatan seluruh bangsa Indonesia. Ancaman tersebut bersifat laten, dinamis, dapat muncul secara tidak terprediksi, mendadak dan berpengaruh secara langsung terhadap stabilitas nasional. Oleh karena itu, pemberdayaan seluruh komponen bangsa dalam penanggulangan terorisme harus dilakukan secara komprehensif dengan mendayagunakan segenap kekuatan dan sumber daya diwilayah dalam menjaga kepentingan pertahanan dan keamanan negara serta eksistensi NKRI.
-Permasalahan lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengawasan terhadap pengawasan orang asing (POA). “Seperti kita ketahui bersama di wilayah Provinsi Kaltim merupakan salah satu daerah tujuan masuknya tenaga kerja asing secara illegal, sehingga apabila permasalahan tersebut tidak diantisipasi dengan baik akan berdampak pada persoalan sosial, politik, ekonomi dan keamanan diwilayah,” kata Danrem.
Berikutnya, kata Danrem dalam penekanan secara khusus yakni masalah penyalahgunaan Narkoba, di mana Narkoba merupakan ancaman yang nyata bagi ketahanan bangsa. Penyalahgunaan narkoba ditengah-tengah masyarakat sudah sangat meresahkan, bahkan sudah masuk pada seluruh tingkat kehidupan sosial, sehingga menjadi sulit untuk dideteksi pergerakannya. Untuk itu saya perintahkan kepada Komandan Kodim agar memerangi secara serius permasalahan Narkoba, lakukan tindakan pencegahan penyalahgunaan Narkoba baik itu di internal dan eksternal satuan masing – masing, koordinasikan Polri dan BNN dalam penanganannya.
-Selanjutnya menyikapi permasalahan maraknya kegiatan Ormas di wilayah Korem 091/ASN perlu disikapi secara serius, karena di samping keberadaannya dapat dijadikan sebagai partner dalam pelaksanaan tugas. Namun juga dapat menjadi permasalahan sosial di wilayah, oleh karenanya perlu adanya pendekatan secara persuasif dan pembinaan secara intensif oleh para Komandan Kodim sebagai mitra kerja dalam rangka pembinaan teritorial di wilayah masing-masing.