Saat itu Sultan sendiri tidak mengatakan apa pun. Rupanya beliau sudah menugaskan alm. Sumanang untuk mewakilinya bicara dalam pertemuan tersebut. Seperti yang sudah dapat diduga, Sumanang mempertahankan eksistensi Cirebon dengan kekhasan budaya dan sejarahnya sendiri. Alasan historisnya, karena Sunan Gunung Jati sebagai penguasa Cirebon pada waktu itu, justru mendeklarasikan “Cerbon Lepas dari Pajajaran”.
Dengan demikian Cirebon bukan lagi bagian dari Sunda, dan bukan pula Jawa. Persis seperti yang sering dikatakan Nurdin M. Noer, “Cirebon is Cerbon, bukan Jawa bukan Sunda”. ***
.