Kotogasib, lintas10.com– Untuk meningkatkan efektivitas pemantauan kondisi sekitar perkebunan dalam menghadapi ancaman puncak musim kemarau tahun ini. Langkah antisipatif sangat diperlukan dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Upaya Pencegahan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terus dilakukan oleh PT Kimia Tirta Utama. Salah satunya dengan Patroli Gabungan bersama jajaran POLRI, Manggala Agni, Bhabinsa dan MPA yang dilakukan di kecamatan Koto Gasib.
Dalam kegiatan Patroli Gabungan ini, pihaknya melakukan pemantauan titik rawan dan sosialisasi dengan cara memberikan himbauan dan pemahaman kepada masyarakat yang ada di sekitar wilayah perusahaan agar melakukan pemasangan larangan dan tidak membakar sembarangan, 29 Juli 2023.
Penanganan karhutla tidak dapat dilakukan secara parsial. Dibutuhkan kerja sama yang baik antar semua pihak. Pemerintah daerah, aparat keamanan, swasta maupun masyarakat harus saling mendukung.
Administratur PT KTU, Hubbal K Sembiring menegaskan bahwa kegiatan ini seperti ini perlu dilaksanakan sebagai langkah antisipatif pencegahan karhutla dan untuk menghadapi segala kemungkinan kebakaran di masa yang akan datang. “Patroli Gabungan ini merupakan wujud komitmen PT KTU dalam rangka menerapkan operasional perusahaan sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan mendukung program Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan zero fire di wilayah Kabupaten Siak.” Jelasnya.
“Komitmen kami untuk mencegah karhutla kami wujudkan dengan berbagai langkah antisipatif seperti simulasi pencegahan karhutla, patrol api dan sekarang kami menggandeng pihak-pihak terkait untuk Patroli Gabungan. Selain itu, kami juga melengkapi diri dengan peralatan yang memadai jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selanjutnya kami berharap tidak ada terjadi kebakaran lahan di wilayah HGU PT KTU dan wilayah sekitar perusahaan sehingga cita-cita zero fire yang dicanangkan pemerintah bisa diraih,” katanya.