Dikesempatan tersebut dia juga menjawab berbagai pertanyaan masyarakat tentang “Kabupaten Siak kan kasusnya minim, kenapa tetap juga di PSBB”?.
Menurut suami Rasida ini, memang Kabupaten Siak ini bila dibandingkan daerah lain kasus korban pamdeminya yang positif memang sedikit. Namun lantaran Kabupaten Siak berada di tengah-tengah kabupaten/kota Zona merah yaitu Kampar, Pekanbaru, Pelalawan, Bengkalis dan Dumai maka kondisi inilah yang mengharuskan Kabupaten Siak ini di PSBB.
“Siak di tengah-tengah berada dilintasan maka siapapun yang ingin datang dan pergi dari daerah sekeliling Kabupaten Siak ini mereka pasti melalui wilayah Kabupaten Siak, inilah kenapa Siak juga di PSBB, kita tidak mau dilakukan PSBB korban malah bertambah,” terangnya.
Oleh karenanya, tambah Alfedri masyarakat dan kita semua di Kabupaten Siak ini meski disiplin untuk menjaga dan bertindak dalam rangka memutus mata rantai virus carona ini dengan salah satu cara mentaati protokol kesehatan seperti Phisical Distancing, keluar rumah memakai masker, Jika tidak penting jangan keluar rumah serta menjaga kebersihan lingkungan.
Bupati mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada semua pihak terutama pihak swasta yang telah bersama-sama menunjukan kepeduliannya dalam rangka mengurangi beban warga yang terdampak Covid 19.
Sementara itu Manajemen PT RAPP Syamsuria mengatakan, Bantuan sembako ini merupakan komitmen PT RAPP untuk membantu warga yang yang berdampak secara gelobal Covid 19.
“Hari ini kami datang membantu Sembako, dengan bantuan ini kami harapkan dapat meringgankan beban warga yang terdampak Covid 19,”sebutnya.
175 paket sembako itu, yang akan di berikan kepada warga di empat kampung yang ada di kecamatan Koto Gasib. Empat kampung itu berada di areal oprasional PT RAPP yaitu areal pelabuhan.