Tapanuli Selatan, lintas10.com – Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) H Syahrul M Pasaribu meresmikan Tugu Kalpataru Hatabosi di Desa Tanjung Dolok, Kecamatan Marancar, Sabtu (23/01/2021)
Dalam sambutannya Bupati Tapsel H Syahrul M Pasaribu, menjelaskan bahwasanya Hatabosi merupakan singkatan dari (Haunatas, Tanjung Rompa, Bonan Dolok dan Siranap). Dan baru-baru ini Hatabosi telah dinobatkan oleh Pemerintah RI melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam menerima penghargaan Kalpataru.
“Karena, sejak ratusan tahun hingga sekarang kehidupan Hatabosi telah berhasil menjaga kearifan lokal khususnya kelestarian lingkungan demi terjaganya sumber air yang menjadi sumber kehidupan bagi orang banyak,” ucap Bupati.
Oleh karena itu, janganlah merusak alam, dan silahkan dimanfaatkan seperlunya agar keasriannya tetap terjaga, imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Syahrul juga mengingatkan kepada masyarakat lainnya agar dapat mencontoh kearifan lokal Hatabosi yang secara turun temurun telah berhasil menjaga lingkungan demi mempertahankan sumber air.
Sebelumnya Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu mengatakan, Tugu Hatabosi ini harus dimaknai sebagai warisan nenek moyang yang harus dilestarikan.
“Semoga penghargaan tertinggi dibidang lingkungan hidup ini harus menjadi role model bagi daerah lain di Sumatera Utara. Saya berharap, agar Hatabosi tidak hanya meraih penghargaan di tingkat nasional saja, akan tetapi bisa meraih penghargaan di tingkat internasional”, harap Gus Irawan.
Oleh karena itu, saya menantang Bupati Tapsel masa depan, agar mampu mewujudkan Hatabosi untuk dapat meraih penghargaan di tingkat internasional, tegasnya.
Sementara itu Dr. Pahrian Siregar aktivis Forum Orang Utan Indonesia menyampaikan kisahnya tentang berbagai hal mengenai proses demi proses yang telah dilalui hingga Hatabosi masuk nominasi peraih Kalpataru dari Kementerian LHK RI.