Dari laporan yang diterimanya beberapa lalu ditemukan ada hapir seratus lebih sapi mati di Kecamatan Dayun.
“Inikan menjadi persoalan masak bertahun-tahun memelihara kita tak tahu bibit penyakit penyebap matinya sapi. Kalau bisa kita kumpulkan para pakar mencari apa penyebapa sapi tersebut mati. Sebap kalau kita di kasi bantuan tetap masih juga peresentase angka kematian ternak sapi tinggi kan ini percuma. Saat ini populasi sapi di kabupaten siak terdapat 22133 ekor tersebar di 14 Kecamatan,” katanya.
Syam juga kiranya dapat membantu apa yang menjadi harapan Pemerintah saat ini.
“Dalam rangka tentunya meningkatkan ekonomi masyarakat kita pada saat ini Kiranya terhadap perusahaan yang ada di kabupaten Siak ambil bagian termasuk juga BUMN mari kita bantu masyarakat di saat ekonomi yang melambat saat ini, dengan adanya bantuan program CSR yang dimiliki prusahaan diharapkan secara bertahap ekonomi ini dapat tumbuh normal,” katanya.
Sementara itu perwakilan dari Bank Indonesia Deputi Derektur BI perwakilan Riau pekanbaru Ridwan mulawarman mengungkapakan. Dipilihnya jenis sapi Brahman Cross karena jenis sapi ini sapi ungulan yang memiliki banyak turunannya. Sapi ini Berasa dari Australia merupakan jenis sapi yang tumbuh perkawinan silang.
Hasil diskusi yang dilakukan olehnya dengan Prof Nugroho dosen pertanian di jokjakarta tercetus ide untuk bagai banan kita membantu teknik budi daya sapi Brahman Cross, Sesuatau yang baru yang kita belum tahu tetapi punya nilai baik kedepan. Dalam perjalannya teryata sapi ini termasuk jenis sapi unggulan.
Ia juga menjelaskan Bantuan ini tidak selesai sampai disini aja, BI selalau hadir dan berkomitmen terus melakukan upaya dalam meningkatkan kesejateraan masyarakat Riau, dan selalu menjaga kesetabilan harga pangan di daerah.(rilis/humas Pemkab Siak)