lintas10.com,Pelalawan- Bertempat Di kecamatan Langgam kabupaten Pelalawan kamis (
2/6/2016) Dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1436 H, masyarakat adat di Kecamatan Langgam menggelar tradisi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dimana masyarakat setempat selalu melaksanakannya sekali dalam setahun. Tradisi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang merupakan kebudayaan asli masyarakat Langgam yang tetap lestari dan masih tetap terjaga keaslianya sampai saat ini.
Salah satu acara mandi Belimau Kasai potang mogang Dalam tradsi masyarakat Langgam, Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dianggap sebagai upacara sarana penyucian diri lahir maupun batin dan juga sebagai bentuk ucapan rasa syukur dan ungkapan kegembiraan dengan akan segera datangnya bulan Ramadan. Masyarakat Pelalawan khususnya di Kecamatan Langgam memiliki keyakinan bahwa kasai dapat mengusir berbagai macam penyakit kedengkian yang tertanam dalam hati manusia selama bulan Ramadan.
Acara mandi belimau ini dihadiri oleh gerbenur Propinsi Riau, ,Gubernur Riau Arsyad Juliandirahman, tokoh-tokoh adat dan undangan seluruh lapisan masyarakat kabupaten pelalawan. Gubernur Riau Arsyad Juliandiraman juga membuka resmi posesi adat mandi belimau kasai potang mogang, yang diawali memukul gong, bahwasnya mandi belimau sudah dapat dilakukan.
Sebelum membuka resmi mandi belimau kasai potang mogang . Gebernur Riau, memberikan sambutan.
“Dengan diadakan tradisi di belimau potang mogang biasa mendukung pariwisata wisata bono, menurut Bupati Harris, ombak bono datang bertempatan di tanggal agama islam. Sehingga kabupaten pelalawan mendukung kemajuan peningkatan ekonomi propinsi riau. Dimana anggaran APBD propinsi dipotong 4 terliun, dengan masuknya Bono dalam wisata Riau menyapa dunia, acara nya di Jakarta kemarin bersama Bupat Pelalawan HM Harris, kita akan menginjar dana pusat untuk menjadikan bono objek wisata nasional maupun internasional, maka harus ada persyaratan untuk menjadikan wisata tersebut menjadi objek wisata unggulan yang ada di Riau . Diantaranya, dengan adanya penunjukan kawasan Bono,” katanya dihadapan para tokoh adat kabupaten pelalawan. Terpisah, Dalam sambutan Bupati Harris, Tradisi Mandi Balimau Kasai Potang Mogang telah berlangsung selama ratusan tahun yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakatnya. Menurut cerita masyarakat setempat, tradisi ini berawal dari kebiasaan Raja di zaman terdahulu. Dalam bahasa setempat, balimau berarti mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk atau limau. Sedangkan kasai berarti wangi-wangian yang biasanya dipakai masyarakat setempat untuk keramas.
Dalam pelaksanaanya, upacara Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dimulai dengan acara makan bejambau bersama para pemuka adat, batin, ninek mamak, serta tokoh masyarakat alim ulama. Sebagai tempat pelaksanaan Mandi Balimau Kasai Potang Mogang, selalu rutin digelar di tepian Sungai Kampar yang membelah wilayah Kabupaten Pelalawan, yakni di Anjungan Ranah Tanjung Bunga.mandi bersama-sama.
Menurut Datuk Setia Amanah, Mandi Balimau Kasai Potang Mogang merupakan tradisi yang secara turun-temurun yang telah dilakukan masyarakat Melayu khususnya masyarakat di Kecamatan Langgam, setiap kali memasuki bulan Ramadan. Dikalangan masyarakat kegiatan tersebut diberikan nama Potang Mogang, yang inti dari hajatan tersebut untuk memeriahkan serta bersuka cita memasuki menyambut bulan penuh berkah.
“Kita berharap masyarakat Pelalawan bisa terus menjaga dan melestarikan adat istiadat Pelalawan, Pemerintah Daerah mendukung penuh pelestarian adat istiadat kita,” terang Datuk Setia Amanah yang juga sebagai Bupati pelalawan. (Adi)