“Kita mau Tariqat Naqsabandiyah ini bersatu dan harus kita ayomi dan saya sepakat dengan Bupati Labuhanbatu H Pangonal Harahap tentang hal ini,” jelas Bupati Labura ini.
Tuan Guru/Syekh H Endar Ritonga selaku Pembina Persulukan Ar Rahman Sigambal pada kesempatan itu menjelaskan, sebagai ummat islam yang beriman kita diajurkan untuk memperbanyak shalawat kepada Rasulullah agar jangan kita tersesat dijalan untuk menuju ke sorga.
Tujuan nya membuat acara yang seperti ini supaya semua saling mengenal diantara kita penganut islam di Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu Induk dan Labusel, kadang-kadang kita tidak kenal sehingga tidak ada sayang
“Tak Kenal Maka Tak Sayang,”ungkapnya.
Menurut H Endar Ritonga, rumah ibadah yang didirikan pada tanggal 8 desember 2010 dan selesai pada tahun 2011 dengan segala fasilitasnya termasuk rumah suluk ruang makan dan lain-lain, setelah itu barulah dilaksanakan tawajuh seminggu sekali atas permintaan jemaah dan tepat pada tahun 2012 maka persulukan baru dibuka dan dari tahun-ketahun jemaah persulukan semakin bertambah, kemudian jemaah yang akan dilepas pada hari ini sebanyak 103 orang, Laki-Laki sebanyak 43 orang dan Perempuan sekitar 60 orang, jelasnya singkat.
Penutupan suluk 10 hari ini turut dihadiri sejumlah Kepala SKPD, Camat Rantau Selatan dan sejumlah tuan guru/syekh, diantaranya Tuan Guru/Syekh H Yakup Tanjung (Labura), Kh Abdul Soleh Ritonga (Aer Merah), Kh. Husin Pohan (Sibio-bio Labura), Kh. Daut Munthe (Rombaya Labura), Kh. Sholeh Ritonga (Tanjung Baringin Labuhanbatu Induk), Kh. Aminuddin Ritonga (Padang Laut), H. Kh. Ismail Sitorus Pane (Bandar kumbul), H.Kh. Syaiful Abdi Nasution (Aek Parudangan), Kh. Cahaya Hasibuan (Padang Nabidang), Tuan Muda Zambean dan Tuan Guru/Syekh Syahbani (Bandar Tinggi). (SiRa)