KOTAWARINGIN BARAT, lintas10.com –
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat berharap agar seluruh pangkalan elpiji tidak menjual belikan tabung gas kapasitas 3 kilogram ke warung-warung umum yang meresahkan masyarakat kecil umumnya. Apabila hal itu diketahui dan terbukti, Pemkab Kobar tidak segan mencabut izin Pangkalan elpiji.
Bupati Hj Nurhidayah mengatakan, permasalahan harga elpiji mahal saat ini sudah berusaha diatasi, pihaknya berusaha melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan menerapkan pemberian kartu kendali, agar masyarakat bisa mendapatkan gas elpiji ke pangkalan sesuai dengan aturan Rabu (23/5/2018).
“Distribusi gas elpiji tiga kilogram yang ada di pangkalan. Kalau pangkalan distribusikan sampai di warung-warung, jelas akan membuat harga semakin mahal,” cetus Nurhidayah.
Kecurigaan ini semakin kuat, siapa yang menyuplai gas elpiji ke warung-warung. Dirinya mencurigai bahwa ada pangkalan elpiji nakal yang menyuplai tabung gas bersubsidi ke warung-warung.
“Sudah saya perintahkan Satpol PP untuk terus melakukan operasi terhadap warung yang menjual elpiji 3 kilogram. Kalau ada menjual langsung angkut, bawa ke Satpol PP,” tegas dan mantap ujar Nurhidayah.
Selanjutnya, jika ada pangkalan yang terbukti menyuplai gas elpiji bersubsidi ke warung maka Pemkab Kobar akan memberikan saksi tegas, berupa pencabutan izin, sebagai upaya penanggulangan masalah harga elpiji mahal.
“Kami juga dapat arahan dari pak Gubernur Kalteng. Kalau ada yang terbukti menyuplai elpiji ke warung maka harus dicabut izinnya,” tambah Nurhidayah.
Termasuk operasi penertiban juga harus sering dilakukan. Menurutnya, jika tabung gas bersubsidi yang di razia itu dikumpulkan, maka nantinya akan terlihat pangkalan mana yang jumlahnya menyusut. Dari situ Pemkab Kobar untuk menelisik lebih jauh.