KUBANG JAYA,Lintas10.com -Semua cara di buat untuk mensejahterakan masyarakat, mulai dari mengadakan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4s), pelatihan Jahit menjahit bagi kaum wanita, bantuan baju seragam sekolah bagi siswa kurang mampu, hingga program Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi (RTMPE) yang menjadi andalan memberantas Zero pengangguran, kemiskinan dan rumah kumuh, Jika terwujud 1 Desa ada 10 RTMPE, dengan 251 desa bisa dibayangkan Kabupaten Kampar memiliki 2510 lahan RTMPE yang secara langsung mampu menswasembadakan seluruh kebutuhan masyarakat.
Hal itu dikatakan Jefry Noer ketika menyambut kunjungan Perwakilan 4 Desa di Kecamatan Tambang. Desa itu diantaranya Desa Kuapan, Desa Balam, Desa Sungai Pinang dan Desa Kualu Nenas, Sabtu (23/4/2016).
Mulai dari Swasembada Sapi, yang tiap tahunnya menghasilkan 6 ekor sapi, Bawang Merah, Cabe, sayur Mayur, jamur tiram, dan yang paling luar biasa masyarakat Kabupaten terbebas dari kelangkaan sumber energi Gas yang selama ini masih menjadi masalah Pemerintah Pusat, hingga Masyarakat juga mampu menghasilkan pupuk padat dan cair hasil pengolahan limbah Kotoran ternak sapi.
Didalam pemaparannya Jefry Noer menjelaskan dengan adanya usaha Peternakan sapi sebanyak enam ekor yang mampu menghasilkan 1000 sampai 1500 liter urine sapi perbulan kemudian urine diolah sehingga dapat menghasilkan pupuk cair.
”Kalau diambil hasil terendah saja 1000 liter pupuk cair perbulan dengan harga jual 15 ribu sampai 25 ribu perliternya sudah 15 sampai 25 juta hasilnya dari pupuk cair ditambah hasil kotoran padat sapi,mampu menghasilkan pupuk padat atau biogas untuk sumber energi listrik dan memasaK,” ujar Jefry Noer.
Ditambahkan Bupati Kampar Biogas itupun dapat dijual atau untuk konsumsi sendiri memenuhi kebutuhan listrik atau memasak dirumah, kan sudah sangat membantu mengurangi biaya listrik dan gas atau kebutuhan minyak tanah di Rumah Tangga (RT) dalam sebulan.
Selain itu ada ternak ayam petelur sampai 100 ekor, yang dapat juga untuk ditetaskan telurnya supaya menghasilkan anak ayam dengan penghasilan 50 sampai 70 butir telur perharinya.
Ada kolam ikan lele kerambah dengan pola kolam terpal ukuran 6 X 6 atau 4 X 6 hingga 4 000 ekor ditambah usaha pertanian tanaman pangan seperti tanaman bawang atau cabai dengan lahan hanya 400 meter persegi termasuk unit usaha rumah jamurnya.
Didalam RTMPE ini keluarga hanya tinggal membeli kebutuhan beras, minyak goreng, gula dan kopi dan kebutuhan yang tidak ada di lahan RTMPE itu, selain itu petani RTMPE bisa menghasilkan uang dengan tetap beribadah dengan kutuk ungkap Jefry Noer.
”Sengaja mereka datang mengunjungi Lahan RTMPE untuk membuktikan kebenaran Program yang selama ini didengungkan Kabupaten Kampar, sekaligus ingin melihat langsung bagaimana cara pengolahan lahan 1000 hingga 1500 meter persegi mampu menghasilkan 10 hingga 25 juta perbulan ungkap Kepala Desa Balam Abdullah.
Dirinya juga mengharapkan, kepada Rukun Warga dan Rukun Tetangga Di Desa Balam dapat langsung membuktikan Kebenaran program yang sangat baik ini untuk dikembangkan dimasing-masing tempat mereka.
“Selama ini mereka hanya mendengar tanpa melihat bentuk fisik RTMPE, Sekarang mereka telah memahami dan ingin sekali menerapkan program andalan Kabupaten Kampar dilahan yang mereka miliki,” tandas Abdullah. (Ha)