Hal senada juga di ungkapkan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Aren Indonesia Provinsi Riau Muhammad Dun. Dirinya menyebutkan, aren adalah tanaman yang multi manfaat mulai dari daun hingga akarnya bernilai ekonomi, bahkan prospek ekonominya dapat mengalahkan kelapa sawit, yang dapat panen 2 (dua) minggu sekali, sedangkan aren dapat di panen setiap hari.
“Pohon aren dapat di panen pada usia 5-6 tahun sejak masa tanam dan dapat berproduksi setiap hari selama 7 bulan,” kata Muhammad Dun.
Menurut perhitungannya, dari satu batang aren mampu menghasilkan 10 liter nira /hari yang dapat di jual per liter dengan harga Rp.10.000.
“Jika tiap orang memiliki 18 pohon aren, sudah bisa menghasilkan uang Rp.1,8 juta dan ini baru dari hasil air nira saja, belum pemanfaatan dari buah kolang kalingnya bahkan yang terbaru air nira pohon aren dapat dimanfaatkan pula sebagai penghasil Bioethanol,” tambahnya.
Muhammad Dun menceritakan bersama timnya sedang mengembangkan tanaman ini di wilayah Riaun seperti di Pekanbaru, daerah Rumbai , Sungai Pagar, Bengkalis , dan Pelalawan.
Menurut Ketua Asosiasi Aren Provinsi Riau Warsitio mengatakan, untuk pembibitan Aren sedang tahap pengembangan. Pihaknya juga tengah melakukan pelatihan dan penelitian sehingga kedepanya budidaya tanaman aren dapat diterapkan di Riau khususnya di Kabupaten Siak.
Pada akhir forum juga dibuka sesi diskusi dan tanya jawab bersama dan terlihat antusias peserta yang ingin mengetahui lebih jelas tentang kendala dan pemanfaatan budidaya tanaman aren untuk kedepanya.(rls)